Mohon tunggu...
KOMENTAR
Humaniora

Kami Rindu Saat Itu

9 Juli 2020   13:37 Diperbarui: 9 Juli 2020   13:34 18 1
Berawal dari sebuah sekolah yang MEWAH (mepet sawah) di sebuah pedesaan kami bertemu. Sekolah tempat kami menyalurkan kemampuan kami sebagai seorang pendidik. Kami  berjuang bersama tanpa memperdulikan jumlah finansial yang kami terima. Mempunyai murid pandai tanda sukses kami dan ketemu wajah - wajah teman sungguh sudah merupakan hal yang terbahagia bagi kami. Kala itu satu ruangan terbagi menjadi beberapa bagian dengan sekat berupa lemari. Ada ruang TU, ruang guru tempat kami beristirahat dan sekedar berceloteh dengan teman, dan ruang kepala sekolah.  Ruang guru hanya terdiri dari sebuah meja panjang ukurang kurang lebih 1,5 m x 1 m dan dua buah bangku kayu panjang ukuran 1,5 m x 30 cm. Kondisi ini sama sekali bukanlah kendala bagi kami untuk berjuang, apalagi saat itu kami semua masih darah muda. Saya baru saja lulus SMA, beberapa teman sudah sarjana, namun sebagian besar dari kami masih  belum menikah, termasuk Bapak Kepala Sekolah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun