Genderang perang atau halusnya persaingan sudah ditabuh sejak keduanya dirilis bebarengan. Dan hasil sementaranya, sampai akhir pekan ini secara profit Barbie mampu mengungguli Oppenheimer dengan telak. Berdasar publikasi berbagai sumber, sampai akhir pekan ini film Barbie sudah berhasil meraup pemasukan hingga $337 juta, hampir dua kali pendapatan yang mampu dihasilkan Oppenheimer sepekan ini yaitu $174 juta.
Apa senjata andalan Barbie yang membuatnya digdaya? Sebuah program marketing komunikasi bertajuk "Operation Barbie Summer" adalah salah satu kunci dari sukses yang diraih Warner Broter's perusahaan produser Barbie tersebut.
Tidak main-main, kampanye komunikasi bertajuk "Operation Barbie Summer" ini meliputi stategi kampanye komunikasi yang komphrehensif, berkelanjutan dan tentu saja kreatif. Di dalamnya ada program-program seperti eksplorasi kehidupan nyata, program wawancara, majalah,iklan digital, video drop, iklan media luar ruang, program TV show, fun web stuff, penjualan lisensi dan musik tv.
Sinergi dari semua program di atas, berhasil membuka jalan sukses film Barbie di seluruh pelosok dunia. Dalam program kehidupan nyata (Real Life), mereka membangun rumah impian Malibu Barbie yang bisa ditonton langsung oleh penggemarnya dari jarak 10 mil, hebatnya, rumah ini bisa disewa oleh mereka yang berminat melalui aplikasi Airbnb. Mereka juga merombak Klub Renang Iconic Bondi Icebergs Sydney bernuansa Barbie, mengadakan Tur Intisari Arsitektur rumah Barbie, Pameran keliling Dunia Barbie, Barbie di DC Pride Parade, Barbie Boatcruise di Boston dan Hotel bertema Barbie.
Sampai saat ini sudah ada sekitar 50 program kampanye kreatif yang dinaungi payung "Operation Barbie Summer" tersebut. Tak heran jika anggaran pemasaran Barbie ini mencapai $150 juta atau lebih besar dibandingkan biaya produksi filmnya sendiri yang sebesar $150 juta. Namun benar, ono rego ono rupo. Dana marketing yang besar itu sepertinya benar-benar bekerja sesuai yang diharapkan. Sampai-sampai Margot Robbie, artis utama pemeran Barbie, yang berasal dari Australia dan pernah menjadi penjual fastfood ini yakin filmnya akan mampu melebihi pendapatan yang ditargetkan yaitu $1 miliar. Wow... kapan ya film Indonesia sampai ke tahap itu? Tabik.