Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Cerpen untuk Anak: Piring Terbang Kenduri Kakek

17 Juli 2023   10:09 Diperbarui: 17 Juli 2023   10:12 177 5

"Sau tolong dong ambilin bukuku itu!" pinta Desir pada saudara kembarnya yang duduk lebih dekat dengan bukunya yang ada di ujung meja keluarga.

"Males ah. Ganggu aja. Ambil aja sendiri sana!" jawab Desau menolak.

"Uuuh..." sambil bersungut Desir berusaha meraih sendiri buku yang sebenarnya cukup jauh dari jangkauannya tersebut. Apalagi di meja itu ada piring makan, sendok garpu, toples kue dan gelas-gelas minuman.

"Aduh!" Desir menyenggol gelas minuman bapak. Sontak gelas itupun terguling menggelinding dan melayang jatuh ke lantai. "Pyarrr!!!" hancur berkeping-keping menjadi beling yang tercerai berai di lantai.


"Astaga!!!" dari dapur, ibu datang karena kaget. "Desir? Desau? Apa yang kalian lakukan?" tegur ibu.

"Desir tuh Ma, ceroboh," tunjuk Desau mengadu.

"Maaf Ma, gak sengaja. Itu juga karena Desau tuh Ma. Dia yang dekat tapi gak mau bantu ambilin buku aku!" kilah Desir tak mau disalahkan sendiri.

"Haduuuh... Mama heran deh. Kalian kan saudara kermbar? Kenapa gak bisa kompak, saling tolong dan bekerja sama yang baik?" ujar ibu sambil mengelus dada sedih.

Desir dan Desau diam menunduk. Lewat sudut mata, mereka saling mengerling dan memonyongkan bibir sebagai kode saling menyalahkan.


Hari ini Ayah dan Ibu mengajak Si Kembar, Desir dan Desau menginap di kampung Kakek. Sebuah kampung kecil bernama Takeran yang berada di kaki Gunung Lawu di Kabupaten Magetan Jawa Timur. Mereka berdua sangat menyukai kehidupan yang tenang dan damai di desa kecil yang sejuk tersebut. Sayangnya, kali ini mereka tidak pulang kampung untuk berlibur. Melainkan untuk mengikuti kenduri seribu hari meninggalnya kakek yang mereka sayangi. Si Kembar sangat mencintai Sang Kakek yang jenaka, baik dan hangat pada semua orang tersebut. Karena kebaikan kakek, tak heran jika sangat banyak tamu kenduri yang datang untuk ikut mendoakan Kakek.


"Desir, Desau, kalian berdua bantu Budhe dan Bulik mempersiapkan sajian untuk para tamu di dapur ya!" perintah Mama. Desir dan Desau mengangguk patuh.


Di dapur, ada banyak besek yang telah disiapkan untuk dibawa pulang para tamu. Begitu juga ratusan piring hidangan makanan siap santap yang akan disajikan di tempat.


"Waaah banyak banget piring-piring yang harus disajikan Sau?" ujar Desir sambil mencolek pundak Desau. "Bakalan berat nih kerja kita," tambahnya begidik.

"Iya ya... Waaah... buanyaaak banget piringnya," Desau mengiyakan.


"Ayo ibu-ibu, mbak-mbak, siap-siap ya. Sebentar lagi saatnya makanan disajikan. Desir, Desau ikut berjejer di barisan ya!" tiba-tiba Bulik Yuli datang memberi aba-aba.


Bergegas para perempuan yang membantu di dapur, berjejer membentuk barisan dari meja tempat piring disiapkan hingga ke pintu ruangan tempat kenduri dilaksanakan. Kemudian secara estafet, piring-piring diusung dan diulurkan dari tangan ke tangan. Seperti terbang, piring-piring makanan itu pun melayang mulus dari dapur menuju ke ruangan tempat kenduri.


"Waaah... ternyata tak seribet yang kita bayangkan tadi ya Sir," celetuk Desau takjub.

"Iya ya. Malah terasa asik dan gak bikin capek Sau," jawab Desir sambil tersenyum mengiyakan.

"Hebat kan? Inilah yang disebut piring terbang dalam kenduri di sini," seraya tersenyum Bulik Yuli menimpali obrolan mereka.

"Iya Bulik, ini keren!" puji Desau. "Tugas bantu angkat-angkat piring yang kukira bakalan berat. Ternyata enteng dan asik Bulik," imbuh Desir.


Dengan bersemangat Si Kembar pun terus menikmati keterlibatan mereka dalam  aksi kebersamaan para pembuat piring terbang kenduri tersebut. Sesekali mereka berdua saling lirik dan berbalas kedipan mata senang. Sesekali mereka juga saling lempar senyum dikulum. Tidak saling berkata-kata lagi. Namun tanpa bicara lagi sepertinya mereka telah menemukan sebuah pelajaran yang sangat berharga dalam hidup mereka. Mungkin mereka sudah menemukan arti pentingnya sebuah kerja sama yang mampu meringankan pekerjaan. Tabik. (*)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun