Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Indigo atau Paranoid?

2 Oktober 2012   06:34 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:23 419 34

Desir angin gugurkan dedaunan
Terdengar derit ranting patah
Menerka nerka akhir mendung
Entah hujan kan tercurah
Ataukah hanya gerimis sesaat
Tergenang di kelopak netra
Terkadang langit menipu
Sesaat murung kemudian tersenyum


Hanya bisa ku rasa tanpa melihat
Menyisir angan hapuskan bayang
Menatap pijar matamu
Sesaat, ingin ku bekukan diri
Menggumpal sebait nada milikku
Sketsa tak berwarna


Beranjak hengkang dari bilik gerai hati
Menjambak penat dalam lorong takdir
Mengisi puitis indigo trawangan rasa
Paranoid mengunyah barometer angin
Berbisik bahwa engkau terluka
Pedang menyabit genderang hingga ke tulang
Serupa rasio mendentum bola beton
Terbentur ke dinding menjadi puing

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun