Aku tak pernah ragu menjawab bahwa itu setumpuk rindu yang tak pernah muat dalam setiap halaman
Dengan berbagai judul
Hanya temu yang mengusaikannya
Dan jika kau kembali bertanya sampai kapan aku memuisikan rindu
Akan kujawab tak kan pernah usai
sekalipun tintaku habis
Sekalipun lembar telah sesak
Aku masih punya ruang dalam dada
Aku masih punya ruang dalam kepala
Akan kusimpan dengan diam-diam
Sampai kau sendiri pun tak kan bisa membacanya
Jika kau masih bertanya kenapa harus dirimu yang menjadi tokoh dalam puisi rinduku
Sungguh disitu aku tak pernah menemukan jawaban serta alasannya
Padamu puisi serta rinduku akan abadi