Tuduhan dari Yusuf Supendi sebagai salah seorang Pendiri PKS ini sungguh tidak main-main. Pertama, untuk Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq dituduh sebagai dalang atau aktor intelektual pengiriman pesan singkat (SMS) bernada ancaman kepada Yusuf Supendi. Saya juga dituduh mengganggu istri orang, dalam salah satu SMS ancaman tersebut bahkan ada yang berbunyi: ". ....mau menghirup darah Yusuf Supendi." Sungguh merupakan SMS nada ancaman yang tidak bisa dianggap enteng dan main-main.
Kedua, untuk Ketua Majelis Syuro PKS Hilmi Aminuddin, dituding bahwa: Ketua Majelis Syuro PKS ini sangat gesit mengumpulkan uang untuk memperkaya diri. Bahkan dalam laporannya Yusuf sempat muncul angka yang sangat fantastis nilainya, yaitu: kasus penggelapan uang kampanye yang diberikan dari Jusuf Kalla senilai Rp 34 miliar.
Ketiga, untuk Sekretaris Jenderal PKS Anis Matta dituduh Yusuf karena kasus penggelapan dana Pilkada DKI Rp 10 miliar bersumber dari Adang Daradjatun. Hebatnya dalam laporan kepada Badan Kehormatan DPR ini Yusuf mengklaim tidak hanya asal Omdo (omong doank) namun memiliki bukti dokumen dan saksi yang dapat diklarifikasi. Dalam keterangannya Yusuf, ketika Pilkada DKI Adang menyerahkan 40 miliar, walau belakangan masih kurang, karena total yang dijanjikannya sebesar 70 miliar. Namun dari yang 40 miliar ini saja ternyata digelapkan Anis sebesar 10 miliar.
Inilah gambaran update terakhir dari ricuhnya Partai 'Jenggot' yang sedang dilanda tuntut-menuntut, saling bantah dan jago adu silat lidah antar kadernya. Wah, benar-benar Partai 'Jenggot' yang sedang kebakaran Jenggot.
Twitter: @rofiq70
FB: arofiq aja