Mohon tunggu...
KOMENTAR
Politik

Liem Siok Lan: Sri Mulyani Spg-nya Imf, Galak Juga Neh?!

1 Februari 2011   06:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:00 36 0
Dalam diskusi bulanan Sabang Merauke Circle (SMC) yang dipandu mantan Menteri Koperasi Adi Sasono menampilkan pembicara utama mantan penasehat PM Thailand Thaksin, Liem Siok Lan atau sering disebut dengan sapaan Justiani. Diskusi ini juga menghadirkan pembicara lain yakni: Dra Hj Maria Ulfah Anshor, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) dan Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Fahrina Fahmi Idris Mantan penasehat PM Thailand Thaksin, Justiani menguraikan, kebobrokan ekonomi Indonesia pada dasarnya bersumber dari tim ekonomi SBY yang justru menjual diri ke pihak asing, berikut petikannya (kabarnet.wordpress.com; 1/2/2011): "Sri Mulyani jadi sales promotion girl-nya International Monetary Fund (IMF), karena mendapat fee 1 persen dari setiap pinjaman. Jadi, jangan heran, kalau ekonomi kita terus ditentukan pihak asing Masing-masing kementerian berlomba menurunkan indikator-indikatornya. Jadi wajar saja, kemiskinan dan pengangguran berkurang. Sebenarnya itu tidak terjadi sama sekali." Ada lagi pernyataannya yang cukup kontroversial (forum.detik.com) Adalah lazim dalam dunia keuangan global bagi siapapun yg berhasil menjual produk mendapat fee 1-3%, jadi kalau SMI sudah memasukkan hutang senilai 500T ke Indonesia, feenya sekitar 5T (kalau 1%). Ngapain menjadi managing director dg gaji 300juta perbulan atau 3.6M per tahun. Atau itu hanya pura-pura saja, sementara tabungan yg 5T itu untuk modal jadi presiden R.I dari fraksi IMF. Sekaligus untuk mengamankan dari kasus Century. Sekali merengkuh dayung tiga pulau terlampaui. Jadi memang SMI adalah SPG nya IMF. Program2 spt BLT, BOS, Jamkesmas, BANSOS, Keluarga Harapan, PNPM, dll itu merupakan penghinaan kepada rakyat Indonesia ken dimanapun di seluruh dunia program semacam itu namanya exit klausul artinya kalau semua program lain yg bisa memacu rakyat produktif (infrastruktur, tata ruang, tata uang, regulasi pasar, bantuan teknis, skill upgrade, dll) sudah dilakukan dan masih tersisa rakyat miskin, maka baru diberikan program semacam BLT tsb. Sedang rakyat kita sangat kreatif, usaha sendiri, digusur tibum juga masih terus hidup, bahkan jadi TKI/TKW juga bukan bantuan pemerintah. Itu cuma akal-akalan buat memenangkan Pilpres kemarin. Krn sumber dananya juga dari hutang IMF Grup. Saya adalah pendukung SBY. Semua gerakan saya melawan mafia adalah atas nama presiden. Kalau mafianya saja mengatasnamakan presiden, maka saya yakin SBY tidak akan melarang saya melawan mafia yang mengatasnamakan dirinya. Kecuali SBY cuma boneka. Tapi sejauh ini dia membiarkan gerakan saya menggusur para mafia di BUMN dan Departemen serta Bea Cukai. Makin rame aja neh kancah percaturan sosial, ekonomi dan politik Indonesia. Apalagi nanti menjelang tahun 2014, suhu politik pasti akan semakin panas. Sekarang pun sudah cukup panas karena imbas dari pergolakan politik di Tunisia dan Mesir. Kabar terakhir dari kementerian Luar Negeri kita ada 6.000 lebih WNI yang mayoritas sebagai mahasiswa, untuk sementara akan diungsikan ke Indonesia alias pulang kampung. Wah jangan-jangan membawa virus people power ala Mesir neh.....hehehe. Twitter: @rofiq70 FB: arofiq aja

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun