Fenomena kemunculan Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) pada waktu Pilpres kemarin ternyata berbuntut panjang. Pasca kemenangan pasangan Jokowi – Jk ternyata KMP dan KIH masih tetap eksis, bahkan makin mengkristal dengan bergabungnya Partai Demokrat (PD) yang semula sebagai Partai penyeimbang pada poros KMP. Kemunculan KMP dan KIH ini tentu menjadi wacana baru bagi perpolitikan Indonesia. Pada 3 (tiga) kali Pemilu di era reformasi (tahun 1999, 2004 dan 2009) fenomena pengelompokan partai pada dua poros tidak lah mengental, partai-partai dengan kepentigan pragmatis dan jangka pendek selalu ramai-ramai untuk menjadi Partai pendukung pemerintah, apalagi dengan iming-iming kedudukan menteri.