Mempertanyakan eksistensi Naskah Otentik Supersemar pada saat itu, tentu merupakan suatu keberanian tersendiri. Bisa juga dikatakan kekonyolan. Sebab sangat sensitif dan tabu serta bisa dianggap sebagai suatu tindakan yang subversif. Merongrong rezim Soeharto yang sedang berkuasa, sebagai pelaku Supersemar. Waktu itu juga saya heran, mengapa Harian Bernas berani memuat artikel saya itu.
KEMBALI KE ARTIKEL