SETIAP kali memperingati Hari Pahlawan, sebagaimana tangggal 10 Nopember 2017 lalu, secara refleks selalu ada gejolak sentimentil, mudah-mudahan hanya dirasakan penulis sendiri, berkaitan dengan penghormatan dan penghargaan terhadap para patriot atau pejuang pendahulu kita yang telah berjasa dalam merinstis dan merebut kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari cengkeraman kekuasaan bangsa kolonial (penjajah) Belanda dan Jepang. Semacam ada kesan ketidakadilan atau tebang pilih, mengingat sampai dengan usia kemerdekaan NKRI yang sudah lebih dari 72 tahun ini, masih saja ada para bunga bangsa kita, yang belum diproses sama sekali untuk diberikan
rewardgelar "Pahlawan".
KEMBALI KE ARTIKEL