Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

He Ahok: Tertibkan Daku, Kau Kusabot

23 September 2012   04:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:53 1610 8
  1. Pelajari medan. Identifikasi pejabat atau aparat yang mau diajak melakukan perubahan. Pejabat yang bodoh tapi mau maju lebih baik daripada pejabat pinter tapi mentalnya sudah sangat korup. Ditempat lain kita sering harus mempelajari nilai-nilai dan ekspektasi yang berkembang dari bawahan kita. Untuk DKI tidak perlu lagi, karena nilai dan ekpektasi mereka hanya satu, yaitu mencari kekayaan sebanyak mungkin dari birokrasi.
  2. Didalam masa orientasi jangan terlalu menonjolkan "what you want" tetapi lebih ke  "what you are". Tujuannya agar dalam waktu pendek segera timbul ikatan pribadi, sehingga mudah mengajak mereka untuk melakukan perubahan.
  3. Jangan mudah tergoda untuk melakukan perubahan hal-hal kecil yang secara drastis mengganggu kenyamanan mereka dan menimbulkan resistensi, misalnya soal absensi, cara berpakaian, cara bersikap, cara bicara dll. Ingat, pegawai kecil memang dinilai dari perilakunya, tetapi pegawai menengah keatas dinilai dari kinerjanya. Jangan mudah mencari sensasi seperti Dahlan Iskan. Ingatkan Jokowi untuk tidak secara serta-merta meng-copy apa yang dilakukan di Solo.
  4. Jadilah bagian dari mereka, get a membership. Keberhasilan manajemen Jokowi di Solo karerna bawahan tidak merasa Jokowi sebagai orang asing, tetapi dia sudah menjadi bagian dari mereka. Sekali anda diterima  mudah untuk menanamkan nilai-nilai baru.
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun