Di negara barat, tempat asalnya jas, terdapat berbagai jenis jas. Di sana dibedakan antara apa yang disebut suit, blazer, dan sportcoat atau jacket. Semua benda-benda tersebut, apaka itu suit, blazer atau sportcoat, kalau dibawa ke Indonesia namanya menjadi jas. Jas bukan pakaian kita sehari-hari, jadi banyak diantara kita yang tidak bisa membedakan mana suit, mana blazer dan mana yang sportcoat. Walaupun tidak ada aturan tertulisnya, namun ada semacam konvensi kapan harus memakai suit, dan kapan kita cukup memakai blazer saja atau dalam even-even mana anda seharusnya tidak memakai sportcoat.
Perlukah kita mengetahui pemakaian masing-masing jas ini? Di Indonesia orang mungkin tidak terlalu peduli dengan jenis jas yang kita pakai. Di lingkungan pergaulan internasional, kesalahan didalam memilih jenis jas yang tepat bisa mengurangi penghargaan orang kepada kita. Penulis pernah mengikuti pelatihan “How to sell to western customer”. Didalam sesi “Tehnik presentasi yang efektif” diberikan pelajaran tentang cara-cara berpakaian agar dapat tampil profesional. Tulisan berikut diharapkan dapat membantu pembaca didalam memilih jas yang tepat sesuai dengan situasinya.
Suit
Suit dipakai pada acara yang sifatnya sangat resmi seperti, pelantikan pejabat, raker, menghadap presiden atau menteri, atau untuk menghadiri acra-acara yang sifatnya seremonial.Umumnya berwarna gelap, bisa dark blue atau dark grey, bisa dengan model single-breasted (SB) dengan dua atau tiga kancing atau double-breasted(DB) dengan satu atau dua kancing.
Suit dengan SB bisa dipakai dengan kancing dilepas atau terpasang. Perlu diingat apabila dalam keadaan terkancing, maka kancing yang paling bawah harus dilepas. Perhatikaan, Presiden SBY selalu memakai jas SB kancing tiga dalam keadaan terpasang semua. Ini salah, karena akan kelihatan seperti petugas hotel. Untuk DB usahakan selalu dalam keadaan terkancing, karena justru dalam posisi inilah kegagahan DB kelihatan. Baik untuk SB maupun DB sebaiknya kancing dalam keadaan terbuka apabila anda sedang duduk, karena disamping memberi keleluasaan gerak juga akan nampak lebih rapi. Kalau SB dapat dikenakan oleh semua orang, sebaliknya DB hanya disarankan untuk mereka yang mempunyai postur tubuh agak tinggi dan tidak terlalu gemuk.
Agar tampak semakin resmi, untuk suit orang umumnya memilih kemeja warna putih polos dengan dasi yang agak konservatif. Dasi dengan dasar gelap bermotif garis-garis, kotak-kotak, wajik atau bulat-bulat kecil adalah contoh dasi konservatif. Dasi-dasi komtemporer dengan motil bunga (floral design) atau warna-warna eksotik biasanya tidak dianjurkan untuk acara-acara resmi (perhatikan penampilan presiden Obama atau perdana menteri David Cameron dalam acara-acara resmi).
Negara-negara yang terkenal konservatif dalam berbusana adalah Inggris, Jepang dan Amerika Serikat(AS) bagian timur (New Yorker). Profesi yang biasanya sangat fanatik dengan suit adalah : politisi, negarawan dan eksekutif bisnis,khususnya dari bisnis keuangan atau bankir. Bahkan sampai ke sepatupun, kalangan eksekutif keuangan mempunyai pilihan sendiri. Sepatu kulit warna hitam, bertali dengan model klasik bermotif lubang dekoratiof kecil-kecil dianggap sepatunya para eksekutif keuangan. Pokoknya dari jas, kemeja, dasi sampai sepatu melambangkan konservatisme.
Blazer
Blazer dipakai untuk acara-cara yang tidak terlalu resmi, seperti presentasi, seminar, undangan makan malam yang tidak terlalu formal, perjalanan bisnis atau untuk pakaian kerja sehari-hari. Orang-orang Perancis, Itali dan AS bagian barat (west coast) termasuk yang paling hobi memaki blazer untuk kegiatan sehari-hari. Profesi yang umumnya lebih menyukai mengenakan blazer antara lain : akademisi (dosen), salesmen, agen asuransi, dealer mobil, komentator olah raga dan presenter TV.
Sebagaimana suit, blazer dapat SB atau DB. Berbeda dengan suit, untuk blazer pemilihan kemejanya dapat lebih fleksibel. Kemeja tidak harus putih, dapat biru muda, krem, kuning gading, atau bermotif garis-garis yang tidak mencolok. Kemeja dengan model buttoned-down (ujung kerah memakai kancing) akan membuat pemakai blazer nampak semakin keren. Begitu pula untuk dasinya, dapat memakai dasi yang lagi “in” seperti dasi dengan motif bunga, binatang atau dasi-dasi dengan corak dan warna yang lebih berani.
Di Indonesia blazer-lah nampaknya yang lagi ngetren. Dulu kita hanya pakai jas kalau akan pergi ke undangan saja. Sekarang, kalau untuk ke kantor saja harus pakai suit rasanya kok seperti mau ke undangan. Sebagai jalan tengahnya, kita ke kantor pakai blazer. Jadi, kelihatanya sudah pakai jas tetapi rasanya tidak terlalu formal. Disamping itu blazer dapat dibuat dari bahan yang ringan, sehingga lebih nyaman dipakai untuk udara tropis.
Sportcoat