Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Dahsyatnya Letusan Gunung Tambora, Menginspirasi Lahirnya Beberapa Penemuan (1)

21 September 2011   23:12 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:45 1748 3
[caption id="attachment_131455" align="aligncenter" width="707" caption="Ilustrasi: http://ekspedisi.kompas.com/cincinapi/index.php/photo360/0"][/caption] Awalnya saya sama sekali tidak tertarik dengan pesona cincin api yang banyak ditayangkan di Kompasiana dan koran Kompas, yang mengisahkan petualangan ke beberapa gunung berapi aktif di nusantara. Namun setelah menyaksikan tayangan langsung di kompas tv, serta membaca beberapa halaman di koran Kompas terbitan Sabtu 17 September kemarin, saya jadi merasa penasaran. Saya benar-benar terhenyak, sungguh berdecak kagum menyaksikan keindahan gunung Tambora (namanya mirip dengan kecamatan Tambora, tempat tinggal saya) melalu jepretan foto Tim Ekspedisi Cincin Api, sekaligus takut dan was-was apabila terjadi letusan lagi dalam waktu dekat. Selain itu juga, saya merasa sangat takjub dan miris. Sebab akibat yang ditimbulkan oleh letusan gunung Tambora itu sungguh memakan banyak korban. Yang tercatat yaitu, sedikitnya 71.000 jiwa dan yang meninggal langsung sekitar 10.000 orang tewas ditempat. (Harian Kompas Sabtu, 17 September 2011. Halaman 36). Serupa dengan data yang barusan saya baca di situs BMKG dan juga Wikipedia Indonesia. Gunung Tambora yang meletus pada 5 April 1815, atau hampir sekitar dua abad yang lalu. Hingga kini masih menyisakan misteri dan juga bencana terbesar yang pernah terjadi selama abad 19. Hingga beberapa hari, suara letusannya masih terdengar sampai jauh ke Batavia (Jakarta) hingga ke Pulau Sumatera (Bangka dan Bengkulu berjarak lebih dari 2.6oo km). Dashyatnya gempa juga terasa sampai ke Surabaya, Banyuwangi, sampai pelosok Jawa Timur. Bahkan pulau Madura, tertutup abu selama 3 hari. Lalu sebagain besar pulau di Indonesia gelap karena sinar matahari terhalang oleh abu, seperti Bali, Lombok dan sebagian pulau-pulau kecil di pantai utara Jawa. Hingga di Eropa dan Amerika pada tahun 1816 tidak ada musim panas, suhu udara pun turun 2,5 derajat, akibatnya terjadi gagal panen harga pangan pun melambung tinggi. Letusan gunung Tambora ini juga menyebabkan negara Hongaria mengalami turun salju berwarna cokelat, Italia pun serupa dengan salju merah yang jatuh sepanjang tahun. Hal ini diyakini disebabkan oleh debu vulkanik di atmosfer. Menyebabkan banjir saat musim kemarau melanda India, Pakistan dan Bangladesh sqmpai ke daratan China. Juga menyebarkan penyakit kolera dari semenanjung asia minor (India) hingga mencapai Rusia. Beberapa pakar, mengatakan letusan gunung Tambora juga mengakibatkan bergesernya situasi perang Eropa antara Napoleon Bonaparte melawan Inggris dan Prussia. Yang menyebabkan kalahnya pasukan Prancis akibat roda meriam angkatan bersenjata mereka terpuruk dan terjebak lumpur akibat cuaca yang memburuk sepanjang hari, Maklum, abu tebal dari letusan Gunung Tambora masih bertebaran di atmosfer sehingga menghalangi sinar matahari yang jatuh ke bumi.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun