Mohon tunggu...
KOMENTAR
Inovasi

Dampak Positif Menggunakan Facebook dengan Bijak

18 Desember 2011   18:33 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:05 2133 3
[caption id="attachment_149632" align="aligncenter" width="614" caption="Presentasi Nick Gibbons, perwakilan dari Facebook"][/caption] Facebook, mungkin hampir seluruh orang mengetahui bahkan menggunakan jejaring sosial terpopuler di dunia ini. Bahkan menurut beberapa survei yang saya baca, satu dari seluruh orang di dunia, mempunyai setidaknya satu akun Facebook. Dengan 600 juta lebih pengguna aktif, tidak salah kalau Facebook dinobatkan sebagai sebuah fenomena dekade ini dalam bersosialisasi di dunia maya. Sabtu kemarin, saat menghadiri acara So-Me Playground, atau Pesta Sosial Media yang disponsori oleh Axis di pantai Carnaval Ancol. Disela-sela mengikuti booth Kompasiana, saya tidak ketinggalan untuk menyaksikan langsung presentasi dari beberapa tokoh penting dibalik jejaring sosial. Salah satunya adalah Nick Gibbons, seorang Director Facebook Asia Pacifik, tokoh yang masih berusia sangat muda namun mempunyai tanggung jawab yang besar dengan mengepalai segala sesuatu tentang Facebook di wilayah Asia Pacifik. Dengan busana santai ala anak muda gaul dan apa adanya, memakai kaos hitam, celana pendek hitam, dan juga sebuah sendal jepit (?) tidak mencerminkan sebagai seorang Direktur sebuah perusahaan besar. Saat itu, Nick, sapaan akrabnya menyebutkan beberapa nada minor yang belakangan ini kerap ditujukan pada Facebook, terutama di India, yang penggunaan Facebook dikritik langsung oleh pemerintah disana karena berkaitan dengan kebijakan yang berbahaya bagi negara berpenduduk satu milyar lebih itu. Nick sendiri menjelaskan bahwa Facebook tidak ikut mencampuri terhadap kebijakan-kebijakan yang diberlakukan oleh suatu negara, baik itu di India, Indonesia maupun Amerika Serikat sendiri. Dan ia pun berharap di Indonesia, tidak terjadi hal yang sedemikian pelik, antara peraturan Pemerintah dengan banyaknya warga yang menggunakan Facebook. Apalagi berkenaan dengan masalah privasi yang hingga kini menjadi salah satu penyebab utama dari kritik yang deras menghantam Facebook. Menurutnya, pihak dari Facebook di Amerika sana sudah mempelajari agar Facebook tidak lagi melanggar ketentuan yang berlaku, bagi setiap penggunanya maupun yang berkaitan dengan orang lain. Saat peluncuran fitur Timeline terbaru, pihak Facebook pun sebelumnya telah melakukan berbagai macam survei di beberapa negara untuk memastikan langsung bahwa fitur terbarunya dapat diterima pengguna berbagai kalangan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun