Mohon tunggu...
KOMENTAR
Lyfe

"Sang Penari" Antara Realita Cinta dan Mistis Penari Ronggeng

10 November 2011   15:31 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:49 899 6
[caption id="attachment_141440" align="aligncenter" width="420" caption="Poster film Sang Penari"][/caption] Sore tadi saat berada di kantor, masuk sms dari Adik saya yang mengajak nonton film Sang Penari, kebetulan ada sepupu yang datang dari Bandung dan ingin jalan-jalan keliling Jakarta sekaligus menyaksikan peluncuran film Sang Penari di Plaza Senayan. Saya langsung menolaknya dengan halus, karena sebagai karyawan kecil penjaga sebuah toko di pasar pagi, Jakarta Barat, merasa waktunya kurang pas. Sebab sekarang adalah tanggung bulan, atau dengan kata lain Bokek... Namun karena tidak ingin mengecewakan Adik dan juga dua Sepupu yang jauh-jauh sudah datang dari Bandung untuk silaturahmi, terpaksa harus berbohong kepada mereka. Dengan mengirim sms balik, saya mengatakan bahwa hari ini sedang banyak kerjaan dan juga ada kuliah sore. Namun, adik saya yang sudah tahu dan mengenal sifat saya luar dalam langsung membalas dengan kalimat, "pasti lagi boke, ya Koh. Ha ha ha, ntar ditraktir sama Ci Arny" jawab sang adik di sms. Kemudian saya pun membalasnya kembali, "bukan boke, tapi tanggung bulan. Ntar aja kalau udah gajian, Ko2 yang traktir Vie, Ci Arny dan juga Alvin..." Kemudian tak lama kemudian masuk sms lanjutan dari sang Adik, "ga usah saling traktir deh, bayar sendiri-sendiri aja. Ko2 kan masih ada voucher gratis nonton di XXI dari Kompas kemarin. Sayang tuh, kalo ga digunain..." Oh ya, saya langsung teringat, bahwa saya masih punya "simpanan" untuk nonton di studio XXI manapun dengan gratis, karena saat acara Blogshop Telkomsel Kompasiana, dua minggu lalu saya dapat doorprize sebuah Voucher gratis nonton di bioskop 21 dan Cinema XXI, tanpa bayar di seluruh nusantara yang dipersembahkan oleh Kompas. Langsung saja, berniat setelah pulang kerja untuk menemui mereka di Plaza Senayan. Tetapi tiba-tiba, saat melihat jadwal kuliah hari ini, ternyata masih Ujian. Apalagi dengan mata pelajaran Manajemen Keuangan, yang mau ga mau harus hadiri, atau kalau tidak resikonya nilai menjadi jeblok. Dua keinginan berkecamuk di pikiran saya dengan hebatnya. Antara memilih nonton film Sang Penari sekaligus kumpul bareng Sepupu yang sudah datang jauh-jauh dari Bandung, atau mengikuti ujian di kampus. Antara liukan dari akting Prisia Nasution, sebagai Srintil, atau bayangan nilai C- karena mangkir ujian. Hingga akhirnya saya memilih pikiran yang rasional dan juga logika, untuk berangkat ke kampus, dengan mengirim sms tanda permintaan maaf bahwa saya tidak bisa menemani mereka. Ah bagaimanapun pendidikan itu lebih penting dari segalanya, meskipun dengan berat hati ingin menyaksikan pemutaran film perdana Sang Penari, namun karena kewajiban sebagai mahasiswa untuk menuntut ilmu, mau tidak mau harus menunda sementara untuk menyaksikan akting keren (katanya) dari Lukman Sardi dan Happy Salma. Toh, kalau dipikir-pikir, masih banyak waktu untuk menontonnya lagi, sabtu dan minggu bisa pergi, tapi kalau tidak ikut ujian dan nilai menjadi Jeblok, tak bisa saya membayangkannya...

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun