Cerita ini berbeda dengan beberapa tahun yang lalu sebelum ada mutasi besar-besaran. Dulu dia selalu berangkat awal dan pulangnya selalu paling belakang. Waktu kerja seakan kurang panjang dibandingkan dengan beban kerja yang dikerjakan. Tak ada waktu untuk bengong, ngobrol atau sekedar baca koran. Waktu begitu sangat berharga. Dalam setiap pekerjaan dikantor itu tak ada yg tidak melibatkan si Mas Parmin, karena memang dia adalah "nyawa"kantor itu. Dokumen-dokumen perencanaan tak lepas dari buah pemikirannya yang brilian. Dialah tempat banyak teman-teman dikantor tersebut untuk bertanya tentang berbagai hal, karena memang wawasannya sangat luas sehingga memahami segala hal tentang pekerjaan di kantor tersebut. Orang bilang di adalah "kamus berjalan", maka pimpinan kantor tersebut senantiasa ingin didampingi disetiap kesempatan maupun rapat.
Namun ternyata jaman "kejayaannya" itu kini telah sirna tanpa tahu sebab yang pasti. Mas Parmin orangnya jujur dan tak korup. Banyak kawan yang suka sama dia, tidak macam-macam. Orangnya terbilang sederhana, bahkan disaat orang menganggap dia itu orang penting sekalipun. Tidak sombong. Orangnya lurus-lurus saja. Akan tetapi di kantor yang baru, sungguh bertolak belakang dengan keadaan sebelumnya. Dia tidak diberikesempatan untuk menjalankan tugas pokoknya. Struktur organisasi memang telah berubah, namun ternyata kantor tersebut masih dikuasi oleh orang-orang lama, tanpa ada rasa malu, meskipun kemampuan Mas Parmin tak diragukan lagi. Mas Parmin ada tapi peran sengaja dimatikan, tidak boleh muncul kepermukaan, karena akan menggangu "kenyamanan" yang telah dibangun oleh orang-orang lama itu.
Mafia memang ada di mana-mana, ternyata markus-markus bukan hanya di peradilan, perpajakan tapi ternyata dikantor yang sekecil itupun ada markus-markus kecil yang telah mapan dan bertahun-tahun menikmati kenyamanannya. Orang lama tidak mau kenyamanan yang selama ini dinikmati di ambil alih begitu saja oleh orang yang baru masuk. Saya jadi tahu sekarang, ternyata Mas Parmin malas ke kantor karena memang langkahnya telah dimatikan, atau mengambil istilah teman saya itu menyebut sebagai langkahnya telah "dimatigayakan". Menyedihkan!!!!.