Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan Pilihan

Ramadhan Harga Stabil, Mungkinkah?

22 Juli 2014   02:41 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:38 196 1

Ibu rumah tangga seperti saya ini paling heboh kalau ramadhan datang. Heboh menyambutnya dengan hati yang riang sekaligus heboh menghadapi kenaikan sembako yang kerap kali hadir mengisi bulan ramadhan. Bagaimana tidak heboh? harga sembako dan sayuran naik sedikit demi sedikit setiap belanja di warung-warung dekat rumah maupun di ‘mamang sayuran’ yang rutin lewat di depan rumah. Ramadhan tahun lalu paling kesal, tidak hanya saya saja tetapi semua ibu-ibu komplek pada mengeluh dan tidak senang dengan harga yang disampaikan di warung maupun yang disebutkan oleh ‘mamang sayur’. Bukannya apa-apa, namanya juga sembako (sembilan bahan pokok) bukan sembata (sembilan bahan tambahan). Artinya posisinya sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan sulit digantikan dan tidak bisa dianggap remeh terutama jika terjadi kenaikan harga. Bisa-bisa masyarakat tidak tercukupi pangannya dan ini sangat tidak baik. Tidak cuma sembako, lauk-pauk dan sayuran pun ikut-ikutan naik. Beberapa kali saya berbelanja di ‘mamang sayur’ dan setiap belanja saya rutin menanyakan harga setiap komoditi yang saya beli. Mencengangkan, setiap komoditi sayuran dan daging naik meskipun kenaikannya berbeda-beda, tapi selalu semakin mahal dari hari ke hari, kalau belanja setiap hari, lumayan juga total pengeluarannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun