Kegiatan yang berhubungan di alam bebas selalu meyenangkan bagi yang menyukainyanamun dibalik kenikmatan dari apa yang didapatkan terdapat suatu resiko yang sangat tinggi pula. Karena setiap kegiatan yang dilakukan di alam bebas taruhannya adalah nyawa, jadi sangat tidak diperkenankan untuk sekedar mencoba-coba melakukan kegiatan tersebut tanpa pendamping dari orang yang lebih berpengalaman.
Jalur Cemoro Sewu memiliki karakteristik yang jauh berbeda dengan jalur Cemoro Kandang. Jalur Cemoro Sewu sudah sangat baik dengan tatanan bebatuan rapi di tiap jalurnya, sedangkan jalur Cemoro Kandang masih berupa jalur murni pendakian dengan ciri khas jalur tanah dan melewati tebing dan jurang-jurang yang sangat dalam. Maka dari itu jalur Cemoro Sewu banyak lebih banyak diminati oleh para pendaki amatir dan keluarga yang ingin mencoba melakukan fun trekking menuju puncak Lawu.
Dengan jalur yang tidak terlalu sult dan berbahaya bagi pendaki amatiran, tempat ini kerap kali menjadi alternatif pilihan keluarga yang ingin berlibur untuk merasakan bagaimana berjalan di atas lautan awan. Sebelum melakukan pendakian, para pendaki wajib melapor kepada petugas basecamp dengan membayar retribusi Rp5000/orang. Untuk jalur Cemoro Sewu terdapat 5 pos sebelum mencapai puncak Hargo Dumilah. Trek antara basecamp – Pos I – Pos II relatif cukup terjal dan melewati ladang kemudian dilanjutkan masuk ke dalam hutan. Setelah itu dilanjutkan dengan berjalan menuju pos III dan pos IV dengan trek yang sangat terjal dan menghabiskan banyak tenaga. Selama perjalanan dari pos I sampai pos III terdapat shelter-shelter di tiap pos yang masih layak untuk dijadikan tempat camp yang nyaman. Setelah berjalan dari pos IV berlanjut menuju pos V dengan trek yang dilalui cukup landai namun suhu di sini sudah sangat terasa dingin karena sudah mencapai daerah punggungan mendekati puncak.