Pencari: "Maaf pak, apakah bapak tahu seorang guru spiritual besar yang tinggal di sekitar sini?"
Pak Tua: "Tidak ada nak. Di sini cuma saya saja yang tinggal sendiri. Mungkin di daerah sana. Bagaimana ciri-ciri orangnya nak?"
Pencari: "Saya kurang tahu juga pak. Tapi biasanya orang itu mempunyai banyak murid yang berguru kepadanya."
Pak Tua: "Setahu saya kok nggak ada ya. Sebenarnya anda itu mencari apa?"
Pencari: "Saya mencari seseorang yang bisa membimbing saya dalam ilmu batin pak. Karena batin saya selalu diliputi dengan kegelisahan."
Pak Tua: "Ilmu batin? Ilmu batin yang sesungguhnya atau ilmu batin untuk duniawi?"
Pencari: "Lho? Apa bedanya pak?"
Pak Tua: "Setahu saya, semua itu harus berada ditempatnya masing-masing dengan benar agar sesuatu berjalan dengan benar. Misalnya, jin harus berada di alam jin, kalau dia masuk alam manusia, maka akan terjadi kekacauan. Dan begitu pula sebaliknya, dan itu berlaku pula pada setiap hal, termasuk juga ilmu batin. Ilmu batin adalah untuk mendalami batin, bukan untuk keperluan lahiriah atau jasmaniah. Ilmu batin yang sejati tidaklah bertujuan untuk mencari kekayaan, atau kekuasaan, ataupun pengakuan orang lain."
Pencari: "Terus untuk apa kita belajar ilmu batin kalau tidak ada manfaatnya bagi kehidupan lahiriah kita pak?"
Pak Tua: "Belajar ilmu batin pasti ada manfaatnya bagi kehidupan lahiriah, tapi bukanlah dalam bentuk-bentuk pemuasan hawa nafsu, karena itu adalah saling bertentangan. Batin itu arahnya ke dalam, sedangkan lahiriah itu arahnya ke luar. Nah kalau anda ingin belajar ilmu batin untuk mencari kekayaan atau yang sejenisnya, maka itu bukanlah ilmu batin yang sejati. Dengan niat seperti itu anda tidak akan bisa menemukan ilmu batin yang sejati itu."
Pencari: "Saya kok jadi bingung pak. Apa yang sebenarnya yang saya cari, ilmu batin sejati ataukah ilmu batin untuk duniawi?"
Pak Tua: "Kalau begitu pulanglah saja dulu. Tetapkan keinginanmu. Jika ingin mencari duniawi, maka belajarlah ilmu-ilmu duniawi, dan belajarlah ilmu agama untuk mengimbanginya. Tidaklah usah repot-repot untuk mencari ilmu batin yang sejati."
Pencari: "Nah kalau saya ingin mencari ilmu batin yang sejati, kemana saya harus mencari guru spritual yang sejati pak?"
Pak Tua: "Kalau sudah tiba saatnya, maka carilah guru sejatimu di dalam dirimu sendiri. Seorang guru spiritual sejati bertugas untuk membimbing seseorang untuk menemukan guru sejatinya sendiri yang ada dalam diri sang murid sendiri. Seorang guru spiritual sejati tidak akan menahan seseorang sebagai muridnya, dia justru akan senang jika seseorang itu dapat sesegera mungkin mandiri dan menemukan guru sejatinya sendiri. Itulah tugas seorang guru spiritual sejati, mengantarkan seseorang, dan tidak meminta apapun dari sang murid, bahkan sekedar ucapan terimakasihpun."
Pencari: "Lalu siapakah guru spiritual saya pak, yang bisa membimbing saya menemukan guru sejati dalam diri saya sendiri?"
Pak Tua: "Pergilah nak. Dengan doa restuku, kelak kamu akan menemukan guru sejatimu."
Pencari: "Terimakasih pak. Saya mohon pamit."
Sang pencaripun berjalan pulang. Dan entah kenapa, tiba-tiba hatinyapun menjadi tenang dan penuh kepuasan. Tekad dan semangatnyapun membara, untuk menyambut kehidupan di depan mata.