Mohon tunggu...
KOMENTAR
Film Pilihan

Review Film: Exhuma (2024)

11 Maret 2024   20:06 Diperbarui: 11 Maret 2024   20:10 548 5
Film horor seringkali diasosiasikan dengan adegan-adegan yang penuh dengan jump scare dan adegan-adegan yang penuh dengan kekerasan dan darah. Namun, Exhuma membuktikan bahwa film horor tidak selalu harus demikian. Dalam film ini, sutradara dan penulis naskah Jang Jae-hyun berhasil menghadirkan suasana yang menakutkan tanpa harus mengandalkan jump scare yang berlebihan atau adegan-adegan yang berdarah-darah.

Exhuma menawarkan pendekatan yang berbeda dalam menghasilkan ketegangan dan ketakutan bagi penontonnya. Melalui teknik slow burn storytelling, film ini secara perlahan membangun suasana yang mencekam dan tidak nyaman bagi penonton. Daripada langsung mengejutkan penonton dengan adegan-adegan yang menakutkan, Exhuma lebih memilih untuk meretas pikiran penonton dan membiarkan ketakutan mereka tumbuh secara alami seiring dengan perkembangan cerita.

Pendekatan yang digunakan dalam Exhuma membuktikan bahwa ketakutan sejati tidak hanya bergantung pada adegan-adegan yang penuh dengan efek khusus atau kekerasan visual. Sebaliknya, ketakutan sejati seringkali muncul dari ketegangan psikologis dan ketidakpastian yang ditanamkan dalam pikiran penonton. Dengan mengandalkan atmosfer yang gelap dan menakutkan, serta pengembangan karakter yang mendalam, Exhuma berhasil membuat penonton merinding dan terus terbayang dengan ceritanya bahkan setelah mereka keluar dari bioskop.

Keberhasilan Exhuma dalam menciptakan ketakutan tanpa harus mengandalkan adegan-adegan yang berlebihan atau berdarah-darah merupakan sebuah pencapaian yang patut diacungi jempol. Film ini tidak hanya menjadi sebuah hiburan yang menegangkan bagi para penggemar horor, tetapi juga menjadi sebuah karya seni yang menarik bagi para pecinta sinema. Dengan pendekatan yang cerdas dan pengembangan cerita yang kuat, Exhuma membuktikan bahwa film horor masih memiliki potensi untuk menghadirkan pengalaman yang menakutkan dan mendalam bagi penontonnya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun