Pasca Perang Dunia II, negara-negara eropa mengalami kemunduruan yang dahsyat akibat biaya perang yang tinggi ditambah dampak perang yang begitu terasa. Uni Eropa muncul sebagai juru selamat bagi negara-negara eropa dimana organisasi kawasan ini pertama kali diinisiasi melalui The European Coal and Steel Community (ECSC) yang pada awalnya dibentuk untuk mengelola sumber daya alam dan menghindari konflik dikemudian hari. Selanjutnya Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) didirikan pada 1957 untuk menindak lanjuti pembentukaan ECSC sebelumnya melalui perjanjian Roma. Dengan pertumbuhan ekonomi yang cepat, Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) menghadapi masalah dalam koordinasi kebijakan dan integrasi politik. Kebijakan Pertanian Bersama (CAP) digunakan untuk mendukung sektor pertanian pada tahun 1962. Kemudian pada tahun 1973, pembentukan Komunitas Ekonomi Eropa (EEC) menandai perluasan MEE dengan masuknya Inggris, Irlandia, dan Denmark. Ini meningkatkan integrasi ekonomi di wilayah tersebut tetapi juga menghadirkan tantangan baru untuk menyelaraskan kebijakan antar anggota. Kebangkitan Pertama dan Kerjasama Eropa (1973–1993) ditandai oleh berbagai peristiwa penting yang membentuk integrasi ekonomi dan politik Eropa. Komunitas Ekonomi Eropa (EEC) menghadapi tantangan baru sebagai akibat dari krisis ekonomi global tahun 1970-an. Negara-negara anggotanya terpaksa mencari solusi bersama. Penandatanganan Akta Tunggal Eropa pada tahun 1985 menjadi tonggak penting dalam upaya untuk membuat pasar tunggal yang bebas hambatan. Selama dua belas tahun, ini menghasilkan kerja sama ekonomi yang lebih erat. Pada tahun 1990, runtuhnya Uni Soviet dan reunifikasi Jerman menyebabkan pergeseran besar dalam politik Eropa. Proses integrasi Eropa berikutnya dimulai dengan Perjanjian Maastricht, Amsterdam, dan Nice (1993-2004). Perjanjian ini mendirikan Uni Eropa (UE) pada tahun 1993 dan memulai integrasi ekonomi dan politik yang lebih dalam di antara negara-negara anggotanya. Zona Euro dibentuk pada tahun 1995. Pada tahun 1999, sebelas negara anggota menggunakan satu mata uang, euro. Dengan kedatangan sepuluh negara baru dari Eropa Tengah dan Timur pada tahun 2004, UE mengalami ekspansi yang signifikan, meningkatkan jangkauan dan kekuatan UE di wilayah tersebut.
KEMBALI KE ARTIKEL