Kita tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan ajaran tentang pentingnya kontrol. Agama, filsafat, para guru, dan bahkan keluarga kita, semua mengajarkan bahwa mengendalikan pikiran, emosi, dan tindakan adalah kunci menuju kehidupan yang lebih baik. Kita diajarkan untuk menahan amarah, menekan kesedihan, dan mengendalikan ketakutan. Namun, di balik semua itu, pernahkah kita benar-benar bertanya: siapa yang mengontrol? Siapa sebenarnya sang pengendali?
KEMBALI KE ARTIKEL