Atas situasi yang terjadi, Presiden Joko Widodo memberikan sejumlah instruksi atau arahan untuk meresponnya.
Pertama, Presiden Jokowi meminta kepada aparat keamanan untuk segera turun tangan dan menindak tegas pelaku anarkisme dan juga pelaku rasialis ke mahasiswa Papua.
Kita tahu, serangkaian protes dan kerusuhan di Papua hari ini merupakan kelanjutan dari aksi persekusi dan tindakan rasialis ormas di Surabaya.
Kedua, Mantan Wali Kota Solo itu juga mengingatkan kepada seluruh masyarakat bahwa semua akan rugi bila terdapat fasilitas umum, fasilitas publik, dan fasilitas masyarakat dirusak begitu saja.
Presiden Jokowi juga telah menegaskan bahwa pemerintah akan memajukan Papua, baik dari segi infrastruktur ataupun sumber daya manusia.
Selain kedua hal di atas, Presiden Joko Widodo mengaku sudah berusaha untuk mengatur waktu agar bisa bertemu langsung dengan para tokoh masyarakat dan adat di Papua.
Presiden pun memastikan pertemuan dengan para tokoh itu akan terjadi dalam waktu dekat.
Keempat, Presiden Joko Widodo mengaku akan mengevaluasi pendekatan yang sudah dilakukan pemerintah selama hampir dua pekan terakhir. Pasalnya aksi protes dari masyarakat di Papua dan Papua Barat belum juga mereda.
Presiden akan terus mengikuti dan memantau situasi terkini di Papua, khususnya di Jayapura.
Oleh karena itu, Jokowi meminta masyakarat tenang dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang anarkis.
Serangkaian instruksi di atas adalah tindakan nyata pemerintah untuk meredakan ketegangan di Papua dan Papua Barat. Pemerintah sadar bahwa Papua adalah bagian dari NKRI dan akan diperlakukan dengan layak sebagaimana wilayah lain.
Untuk itu, pendekatan ke Papua saat ini telah berubah, dari pendekatan keamanan ke pendekatan dialog dan kesejahteraan.
Semoga langkah ini, bisa menjadikan bangsa Indonesia tetap utuh dan kita bisa saling menghormati satu sama lain.