Publik pun terkagum, karena cawapres nomor urut 01 itu dapat menjawab semua pertanyaan dengan tenang, terukur dan mudah dipahami. Serta, di luar ekpektasi mampu menggunakan kosa kata yang variatif khas anak muda.
Sedangkan, Sandiaga Uno tetap menjual program Oke Oce tanpa ada sesuatu yang baru dan tanpa solusi. Dengan demikian, secara keseluruhan penampilan Kiai Maruf Amin lebih baik dibandingkan cawapres nomor urut 02 tersebut.
Padahal kita tahu, secara usia Kiai Maruf tidaklah muda lagi. Tetapi secara gagasan Kiai Maruf ternyata lebih maju dan progresif.
Kiai Ma'ruf Amin mampu menjelaskan permasalahan stunting, infrastruktur, birokrasi bahkan menjawab program KTP dari Sandiaga dengan baik. Ini memeperlihatkan Kiai Ma'ruf Amin ternyata tidak kolot serta membantah dirinya hanya tau tentang agama.
Dengan demikian, pasangan Jokowi-Ma'ruf adalah dua pemimpin yang memiliki kapasitas dan berkeinginan membawa negara Indonesia ke arah yang lebih baik.
Di samping itu, dipilihnya Ma'ruf Amin oleh Presiden Jokowi sebagai pendamping, ternyata bukan semata-mata sebagai tameng, namun karena Ma'ruf Amin memang pantas menjadi Wapres.
Debat ketiga Pilpres pada Minggu (17/3) lalu telah berhasil menujukkan kualitasnya.