Switer dan Kaos Oblong Murah Saat jalan-jalan sore bersama anak dan istri, saya melihat ada sebuah ruko (rumah toko?) yang memajang beberapa
produk fashion dan disertai label yang cukup menyolok. Sekedar tahu saja, ruko ini di daerah ANU di Tangerang. Ga enak nyebutnya, tetapi percayalah, ruko semacam ini (mungkin) banyak tersebar di area Jabodetabek. Harganya murah banget, cing! Padahal terpajang di ruko di kawasan menengah lho … yang tentu saja sewa dan
harga jual ruko itu cukup lumayan. Konon sih harga jual ruko itu diatas 1 miliar dan
sewa ruko di harga 25 - 30juta /tahun. Ini penampakan dagangannya … Switer (eh, ejaannya bener apa enggak sih?) = Rp. 20.000,- Kaos Oblong = Rp. 20.000,- Cukup murah meriah kan? Saya langsung mbelok dan melihat-lihat barang yang dipajang. Sumpah! Produknya bagus-bagus. Bahannya adem, kayaknya sih dari
bahan katun.
Design gambar di kaos oblongnya juga bagus dengan
sablon yang rapi. Tapi ya itu deh … harganya teramat ekonomis sehingga agak ga percaya. ”Ini harganya beneran, mbak?” tanya saya pada si embak yang jaga toko. ”Betul, pak. Silahkan dipilih mana yang bapak suka. Kita juga menyediakan
baju wanita dan anak-anak dengan harga murah tapi kualitas tetap terjaga. Pokoknya dijamin pembeli puas. Kita ambil untung cuma sedikit yang penting lancar.” kata si embak panjang lebar. Si Isteri, bekas pacar, njawil. Bisiknya, ”Ini baju bekas kali. Murah banget!” ”Ga tauk deh. Beli aja 1 ntar dicuci sik sebelum dipakai. Kalau masih kawatir ya direndam pakai air panas aja ben kuman2 kabur tak bersisa.” … Dan akhirnya setelah memilah dan memilih, saya ambil 1 buah switer warna hitam polos. Harga tetap Rp. 20.000,- ga kurang ga lebih. Ssttt … gambarnya ga ada. Malu ahh kalau ketahuan teman beli baju murah. Hehehe Kami melanjutkan jalan-jalan karena anak minta beli NASI GORENG GILA. … Sampai di rumah, isteri langsung bersiap merendam switer baru itu. Katanya besok pagi baru dicuci, biar kuman2nya hilang dan mati. Eh, emang gitu ya? Apa Rendaman air sabun bisa membunuh kuman penyakit? Saya asyik baca-baca email dan menyelesaikan PR tugas kantor. Tiba-tiba isteri datang sambil ngomong, ”Bener kaaannn! Ini kayaknya baju bekas! Nih bagian belakangnya dah bolong! Ayah sih, makanya jadi orang jangan pengin’an dan sok ngirit beli baju ginian.” ”Ya udah, rendam dulu pakai air panas dan sabun. Mungkin besok kumannya pada mati.” Ahhh … Eh, padahal baju itu masih rapi lho. Licin seterikaannya dan ada gantungan label (name tag?) kayak di toko besar. Apa sekarang ada baju rekondisi ya? Kok kayak produk
handphone dan elektronik aja … tulisan ini ada di
timblogger
KEMBALI KE ARTIKEL