Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Kisah Seorang Kawan untuk Kawannya

11 Desember 2010   15:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   10:49 209 0

I

Rokok yang tinggal sebatang di atas meja itupun akhirnya kau sulut dengan penuh ketenangan. Sungguh luar biasa nikmat kau rasa ketika hisapan pertama memasuki seluruh rongga tubuhmu. Parumu mengembang sedikit berat. Menyerap dalam aliran darah hingga jantungmu merasakan debaran yang luar biasa. Berpacu. Berdetak dengan kencang. Sampai akhirnya asap yang pertama itu keluar lagi dengan bobot yang tak sebanyak ketika masuk, sebagian tertinggal di dalam. Menetap. Berkumpul. Menyebar entah kemana.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun