Overthinking adalah kebiasaan memikirkan sesuatu secara berlebihan, berulang-ulang, dan seringkali bersifat negatif. Pikiran-pikiran yang berputar-putar ini dapat menghambat konsentrasi, mengganggu tidur, dan memicu perasaan cemas.
Kaitan Overthinking dengan Kecemasan
Overthinking dan kecemasan memiliki hubungan yang sangat erat. Ketika seseorang terlalu banyak memikirkan hal-hal negatif, tingkat kecemasannya akan meningkat. Kecemasan yang berkepanjangan dapat mengganggu fungsi kognitif seperti perhatian, ingatan, dan pemecahan masalah. Hal ini tentu saja akan berdampak buruk pada prestasi akademik.
Dampak Overthinking pada Pendidikan
 Gangguan Konsentrasi: Overthinking membuat pikiran sulit fokus pada tugas yang sedang dikerjakan. Akibatnya, proses belajar menjadi tidak efektif.
 Penurunan Motivasi: Kecemasan yang timbul akibat overthinking dapat membuat seseorang merasa tidak mampu atau tidak yakin akan kemampuan dirinya. Hal ini dapat menurunkan motivasi belajar. Sulit Tidur: Pikiran yang terus-menerus berkecamuk membuat sulit untuk tidur nyenyak. Kurang tidur dapat mengganggu kinerja otak dan kemampuan belajar.
 Performa Akademik Menurun: Semua faktor di atas secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada penurunan prestasi akademik.
Psikologi Pendidikan dan Overthinking
Psikologi pendidikan mempelajari bagaimana faktor psikologis mempengaruhi proses belajar. Salah satu fokus utama psikologi pendidikan adalah memahami dan mengatasi hambatan belajar, termasuk overthinking. Beberapa pendekatan dalam psikologi pendidikan yang dapat membantu mengatasi overthinking antara lain:
 Teknik Relaksasi: Teknik seperti pernapasan dalam, meditasi, dan yoga dapat membantu mengurangi kecemasan dan menenangkan pikiran.
 Manajemen Waktu: Membagi waktu belajar secara efektif dapat mengurangi perasaan terbebani dan mencegah overthinking.
 Mindfulness: Latihan mindfulness membantu seseorang untuk lebih fokus pada saat ini dan mengurangi pikiran-pikiran negatif.
 Terapi Kognitif Perilaku (CBT): CBT mengajarkan individu untuk mengidentifikasi dan mengubah pola pikir negatif yang memicu kecemasan.