Dari mana kita mendapatkan konsep awal tentang cita-cita? Tampaknya, kita mendapatkannya dari pengetahuan kita yang terbatas. Orang tua dan guru selayaknya membuka cakrawala keterbatasan pengetahuan anak dengan profesi yang baik. Sinetron yang menampilkan kisah geng bermotor, akan membentuk cita-cita yang buruk bagi si anak. Tayangan ini membentuk imaji kesenangan yang miskin hakikat soal cita-cita yang baik. Guru di Jepang memperluas keterbatasan untuk anak-anak dengan cara unik, yakni melalui magang, bacaan menarik,
field trip, hingga
role play.
KEMBALI KE ARTIKEL