A. Lomba Panjat Pinang
Kita semua sudah pasti mahfum akan lomba yang satu ini, mungkin diantara kita sudah sering mengikuti lomba ini. Sekilas memang nampaknya sangat menghibur, tapi bila kita cermati dengan pikiran yang jernih dan hati yang suci sesungguhnya lomba ini adalah gambaran negeri kita sesungguhnya atau dengan kata lain representasi sendi-sendi kehidupan di negeri ini, coba kita cermati dengan seksama:
- Mulai dari pohon pinangnya. Mana ada pohon yang tidak punya akar artinya dengan kata lain akar atau pondasi bangsa ini telah tercabut atau tercabik dan tegaknya negeri ini harus ditunjang/dibantu dengan pinjaman dari negara lain.
-Sudah tidak punya akar, pakai dilumuri dengan minyak gemuk/pelumas. Ini sesungguhnya mengandung makna untuk mendapatkan sesuatu di negeri ini harus pakai pelicin/uang/fulus kadang yang lebih ekstrim lagi harga diri dan dirinya digadaikan demi mendapatkan apa yang di inginkan.
-Dalam rangka untuk mendapatkan hadiahnya harus dilakukan dengan cara kerjasama atau berjamaah dan tidak bisa dilakukan sendiri, dan tidak perduli untuk mencapai tujuannya tsb harus menginjak teman atau saudara yang penting hajad tercapai.
B. Lomba Makan Kerupuk
Sepertinya enak, lomba makan gituu:). Tapi kenapa tidak boleh pakai tangan alias tangan diikat. Menurut saya sama saja mendidik anak-anak bangsa ini untuk menadapatkan penghidupan dinegeri ini tidak bisa pakai tangan atau kekuatan sendiri, kita harus meminjam tangan orang lain atau dengan kata lain kita harus punya koneksi meski kita sendiri adalah orang yang tidak mempunyai kemampuan di bidang tersebut.
C. Lomba Ambil Koin di Jeruk Bali
Sungguh menyedihkan sekali anak-anak bangsa sejak dini di didik untuk mendapatkan uangataupun sesuatu harus berkotor-kotaor dahulu bisa dengan menjilat atau korupsi.
Demikian saja contoh lomba-lomba yang telah menjadi tradisi. Bagi rekan-rekan semua mungkin bisa menambahkan contoh lomba yang lain. Tulisan ini adalah bagian dari keprihatinan saya pribadi atas negeri ini, semoga ke depan kita bisa membuat lomba-lomba yang mendidik buat anak-anak bangsa agar menjadi budaya yang baik di kemudian masa. Mohon kepada rekan-rekan kompasioner beri tanggapan dan koreksinya, terima kasih.