Dr Jane Goodall :" Bahaya terbesar bagi hari depan umat manusia adalah sikap masa bodoh". Seusai reformasi, dalam jarak kurang dari tiga tahun (1998-2000), hampir 800 ha hutan di kawasan Masigit-Kareumbi mengalami penggundulan massal. Kawasan hutan Masigit-Kareumbi di Jawa Barat, melintasi tiga kabupaten; Bandung-Garut-Sumedang. Biarpun setiap tahun Jakarta dan pantai Utara pulau Jawa, mengalami kebanjiran yang semakin parah, penduduk kota sudah apatis. Konsep pelestarian hutan, apalagi penanaman kembali, hanya teori semata. Masigit-Kareumbi Masigit-Kareumbi adalah subDAS S.Citarum dan DAS S.Cimanuk, sangat berperan dalam mengontrol banjir di pantai Utara Jawa Barat, yaitu sekitar Karawang, Banten, dan 12 kabupaten yang dilewati kedua sungai ini. Sungai Citarum juga sangat berperan dalam waduk Jatiluhur, mengairi persawahan dan pembangkit listrik di Jatiluhur. Hutan disekitar Kareumbi memegang peran penting dalam pernafasan dunia. Program Kawasan Konservasi Masigit Kareumbi, adalah kerjasama antara Wanadri dgn Balai Besar Konservasi dan Sumber Daya Alam dan menawarkan pada kita untuk menjadi Wali Pohon. Wali Pohon adalah Seseorang atau Badan yg mengadopsi Pohon untuk ditanam di Kawasan Konservasi Masigit Kareumbi dengan mengirimkan biaya Rp.50.000/Pohon. Biaya Rp 50.000/Pohon ini, dimungkinkan karena Wanadri memberdayakan masyarakat setempat untnk : Pembukaan lahan, pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, pemasangan steger dan pemeliharaan. Termasuk dalam Rp 50.000 ini juga pembuatan sertipikat dan fasilitas geotagging. Biaya menjadiWali Pohonini mohon di transfer ke rekening : Bank: BNI Cabang Perguruan Tinggi Bandung, Nomor Rek: 019-192-8096 Tuliskan data calon Wali Pohon (Nama pemesan, nama Wali Pohon/yg akan dicantumkan dlm sertifikat,jumlah pohon yg akan di adopsi, alamat email. Kirim ke alamat email :info@tbmk.org Untuk informasi: 1.
ECHO +62 81 121 7686; echo@tbmk.org 2
.Duta wali Pohon: Nungky Irma Nurmala Pratikto 081111355 - 0818133153 nungky@rdbdesign.net Setelah dana diterima, maka E Certificate akan di email ke Wali Pohon.
KEMBALI KE ARTIKEL