Audy merupakan salah satu tokoh yang berpotensi besar mendamping Epyardi pada Pilgub Sumbar kali ini. Pertama, ia sudah ditinggalkan Mahyeldi karena Mahyeldi menggandeng Vasco sebagai wakil. Kedua, Audy sudah meninggalkan PPP, lalu bergabung dengan Golkar. Ketiga, Epyardi sudah bertemu dengan Audy dan ayah Audy, Joineri Kahar, baru-baru ini, dan pertemuan tersebut menghasilkan beberapa keputusan, salah satunya Audy bersedia menjadi wakil Epyardi.
Menjelang waktu pendaftaran calon kepala daerah ke KPU, sudah tampak Pilgub Sumbar mengerucut ke arah head to head antara Mahyeldi (& Vasco) dan Epyardi (& wakilnya). Head to head tersebut dimotori oleh PAN dan Golkar. PAN diketahui sudah jelas mengusung kadernya, Epyardi Asda, sedangkan Golkar tentu saja mengusung Audy jika Audy ikut pilgub.
PAN, yang dimotori Epyardi, sudah merencanakan head to head dari beberapa bulan yang lalu. Ia mendaftar ke banyak partai untuk mengajak mereka berkoalisi, yaitu Nasdem, Demokrat, Golkar, dan Gerindra. Di  Golkar, Epyardi tersisa sebagai satu-satunya bakal calon yang tetap ingin maju pada pilgub. Sementara itu, Ganefri, yang awalnya digadang-gadang akan diusung Golkar, mengundurkan diri pada bursa bakal calon gubernur/wakil gubernur.
Lantas, apa hubungan head to head yang dimotori PAN dan Golkar dengan Audy sebagai kader Golkar, yang resmi sebagai kader pada Sabtu (27/7/2024)?
Audy merupakan salah satu tokoh yang berpotensi besar mendampingi Epyardi pada Pilgub Sumbar. Â Pertama, ia sudah ditinggalkan Mahyeldi. Kedua, Audy sudah meninggalkan PPP, lalu bergabung dengan Golkar. Ketiga, Epyardi sudah bertemu dengan Audy dan ayah Audy, Joineri Kahar, baru-baru ini, dan pertemuan tersebut menghasilkan beberapa keputusan, salah satunya Audy bersedia menjadi wakil Epyardi.
Jika benar nanti Audy menjadi wakil Epyardi, pada akhirnya Epyardi juga diusung Golkar, yang mendaftar ke partai beringin tersebut pada 6 Maret 2024 itu. Kata pepatah, jodoh tak akan ke mana. Epyardi pada akhirnya berjodoh dengan Golkar, bahkan mendapatkan bonus Audy sebagai kader Golkar yang akan mendampingi Epyardi pilgub tahun ini.
Golkar dan PAN merupakan partai besar di Sumbar. Pada pileg 2024, Golkar memperoleh 9 kursi, sedangkan PAN mendapatkan 8 kursi di DPRD Sumbar. Dua partai besar ini dapat menjadi motor penggerak koalisi besar untuk membentuk head to head pada Pilgub Sumbar 2024. Hal tersebut menjadi sangat mungkin terjadi, terutama setelah Audy bergabung dengan Golkar. Audy sudah menyatakan keinginannya untuk ikut Pilgub Sumbar, yang dibuktikan dengan balihonya sebagai bakal calon gubernur di sejumlah tempat.
Status Audy sebagai petahana sekaligus "macan terluka" karena ditinggalkan Mahyeldi, serta keberadaan Epyardi sebagai penantang Mahyeldi sejak beberapa bulan yang lalu dapat menjadi magnet bagi partai-partai lain untuk bergabung dengan PAN dan Golkar sebagai koalisi.
Sekarang hingga tiga minggu ke depan lobi-lobi politik tingkat tinggi sedang terjadi di Jakarta. Tokoh-tokoh politik, seperti Epyardi dan Audy, termasuk dalam pihak yang mengusahakan lobi-lobi tersebut. Kita lihat saja hasil dari proses lobi politik tersebut beberapa waktu ke depan. Tidak ada yang pasti dalam politik. Apa pun bisa terjadi dalam tiga minggu ke depan. Namun, ada satu yang dapat dipastikan: Epyardi dan Audy, walau belum pasti akan berpasangan, berada di pihak yang siap menantang Mahyeldi pada Pilgub Sumbar 2024.