“ Oh, bodohnya aku. kenapa hati ini harus ikut menangis mengikuti kristal pedih, yang mengalir turun dari sepasang mata sayu itu. Harusnya kuhentikan riak tangis padawajah sendu didepanku ini, bukannya malah terbawa arus kelabu. “
“ Oh, bodohnya aku. kenapa hati ini harus ikut menangis mengikuti kristal pedih, yang mengalir turun dari sepasang mata sayu itu. Harusnya kuhentikan riak tangis padawajah sendu didepanku ini, bukannya malah terbawa arus kelabu. “