Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Lelaki yang Bertas Merah Itu

26 Juni 2016   15:28 Diperbarui: 1 April 2017   08:54 278 4
Sore itu aku berlari sekuat tenaga melintasi panjang jalan menuju halte bus di depan Universitas Negeri Medan, tempat aku kuliah. Jalanan begitu sepi dan gelap. Senja telah berganti malam. Ransel kuposisikan di depan dadaku dan aku lari membungkuk agar tas serta buku dan alat tulis lainnya tidak ditembus air hujan. Begitu sampai di halte aku segera duduk di kursi panjang yang terbuat dari beton. Tempat itu juga sepi. Disana hanya duduk seorang lelaki muda memakai tas merah. Rambutnya pendek, kulitnya kecoklatan, matanya sedikit seram, dan badannya cukup tinggi. Dengan sangat pelan, ditarik rokoknya sembari menyentuh-nyentuh layar androidnya. Begitu serius aku memperhatikan dia, tiba-tiba aku sadar bahwa dia kini menatapku tajam. Dengan cepat kupalingkan wajahku kearah jalan. Kini aku begitu ketakutan apalagi ditambahi oleh lampu halte yang remang-remang. Udara dingin dan bajuku yang basah membuat dingin menusuk-nusuk kulitku. Aku menggigil.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun