Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Harmoni, Struktur Lagu dan Ekspresi dalam Musik

6 Januari 2011   12:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:54 7187 0
Harmoni secara umum dapat dikatakan sebagai kejadian dua atau lebih nada dengan tinggi berbeda dibunyikan bersamaan, walaupun harmoni juga dapat terjadi bila nada-nada tersebut dibunyikan berurutan. Dengan kata lain harmoni adalah ilmu musik yang mempelajari tentang hubungan antar nada, bisa dibilang ilmu keselarasan nada. Lebih jauh lagi dapat sebagai ilmu dasar untuk aransemen baik aransemen pada vokal (vokal grup, paduan suara) maupun instrumen (ansambel, orkestra, dll). Dalam sebuah lagu ada macam-macam nada yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk lagu yang terdiri dari kumpulan nada yang selaras dan harmonis. Hal ini tentu berbeda bila kita hanya membunyikan satu nada saja, pasti nada itu tidak akan ada artinya sama seperti bunyi sebuah bel atau klakson.

Akord merupakan dasar harmoni. Akor yaitu harmoni yang terdiri dari tiga atau lebih nada yang dibunyikan bersamaan. Pada awalnya akor hanya terdiri dari tiga nada. Namun dalam perkembangan musik akor dapat terdiri lebih dari tiga akord. Akor didirikan dari tangga nada mayor dan minor. Akor dapat dikelompokkan menjadi akor primer (Tonika, Sub Dominan dan Dominan), akor sekunder (Median, Super Tonik, dan Sub Median), akor janggal (septim, vorhalt). Akor dapat berakhir di T, S, dan D pada akhir kalimat atau frase, gerak akor mengakiri lagu disebut kadens. Macam kadens antara lain; otentik, tak sempurna, sub dominan, plagal, dan sempurna. Akord-akord yang disusun sesuai dengan harmoni dapat menghasilkan nada-nada yang indah dan bukan tidak mungkin dapat menjadi dasar sebuah lagu. Tentu saja perlu latihan secara rutin agar dapat mengapresiasikan musik dan dapat meningkatkan ketrampilan bermusik.

Akord merupakan bagian dari struktur lagu. Struktur/bentuk lagu adalah susunan serta hubungan antara unsur musik dalam suatu lagu sehingga menghasilkan suatu komposisi atau lagu yang bermakna. Dalam sebuah lagu yang baik memuat susunan antar unsur-unsur lagu. Unsur-unsur lagu terdiri dari not, motif, frase, kalimat musik, fungsi frase, dan hubungan frase. Unsur-unsur lagu tersebut kemudian dipadukan untuk menjadi sebuah lagu. Lagu dapat dikategorikan menjadi tiga macam, yaitu 1) Lagu bentuk I atau tunggal à A atau AA(contohnya: lagu Kebunku, Kunang-kunang, Tasku yang Baru), 2) lagu bentuk II atau biner à A B : AAB (contohnya: lagu Aku Begini Engkau Begitu, Pergi untuk Kembali, Lestariku), dan 3) lagu III atau ternair à AABA, AABABA, ABC (contohnya: Aku Melangkah lagi).

Dalam menyanyikan sebuah lagu harus dinyanyikan dengan penuh penghayatan dan ekspresi yang sesuai dengan isi lagu atau pesan yang akan disampaikan melalui lagu tersebut. Dengan ekspresi yang sesuai diharapkan audiens dapat menangkap pesan yang disampaikan penyanyi melalui sebuah lagu. Ekspresi dalam seni musik adalah ungkapan pikiran dan perasaan yang mencakup semua nuansa tempo, dinamik dan warna nada dari unsure-unsur pokok musik dalam pengelompokkan frase (frasering) yang diwujudkan oleh seniman musik atau penyanyi atau disampaikan pada pendengarnya. Ekspresi harus muncul dari dalam hati.

Berbicara ekspresi dalam musik tidak hanya tentang mimik (raut wajah) bagaimana raut wajah sedih, senang, kecewa, resah dll. Akan tetapi ada unsur-unsur lain dalam ekspresi. Unsur-unsur ekspresi dalam seni musik terdiri dari 1) tempo (kecepatan lagu dan perubahan-perubahan kecepatan lagu), 2) dinamik (tingkat volume suara atau keras lunaknya serta perubahan keras lunaknya), 3) warna nada adalah ciri khas bunyi yang terdengar bermacam-macam, yang dihasilkan oleh bahan sumber bunyi yang berbeda-beda dan yang dihasilkan oleh cara memproduksi nada yang bermacam-macam pula.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun