“Pesta Demokrasi” telah dilaksanakan, begitu riuh rasanya saat melewatinya, seakan berjalan di tengah kerumunan orang berkantong tebal yang menjual dirinya. Ya, itulah pesta. Pesta
Democrazy saya menyebutnya. Karena pada kenyataannya memang seperti itu. Izinkan saya menjelaskan situasi riuhnya pesta democrazy dari sebelum pemilu hingga setelah pemilu.
Hal pertama yang tercium oleh saya adalah adanya Pencitraan dan Penjatuhan tokoh politik. Dimulai dari pencitraan dan penjatuhan citra lewat media TV. Begitu terasa bukan? Begitu pula dengan pembohongan publik bahwa Partai mereka yang paling bersih, padahal merekalah juara korupsi. Ya, itu memang jelas kebohongan.
KEMBALI KE ARTIKEL