Tiba-tiba kata ini terbersit lagi di benak saya tadi, waktu duduk santai sambil menyeruput kopi manis
. Istilah ini sudah jarang terdengar setelah saya hijrah ke Jakarta. Masa-masa kuliah di Jogja dulu, hampir tiap bulan saya diundang sambatan atau sekedar dengar orang mencari hari baik untuk melaksanakannya.
Setelah sekian lama tidak berjumpa, kemarin saya bersilahturahmi ke rumah seorang sepupu yang asli Malang, Jatim. Ditengah obrolan-orolan seputar keluarga, dia mengajak saya datang ke acara pindah rumah adiknya, ya sepupu saya juga. "Ooo, sambatan to?" tanya saya. "Opo sambatan iku?" (sambatan itu apa) dia balik bertanya.
KEMBALI KE ARTIKEL