Bahasa merupakan suatu aspek yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan manusia. Bahasa merupakan cara manusia memgekspresikan ide dan gagasan mereka terhadap orang lain. Semakin berkembangnya zaman, bahasa manusia terus berevolusi dan berkembang baik bentuknya, maupun aturannya.
Bahasa diperkirakan sudah ada di bumi ini dalam bentuk lukisan-lukisan purbakala. Manusia purba masih belum paham akan kegunaan lain mulut mereka selain untuk bersantap ria. Mereka juga masih belum cukup cerdas untuk dapat menyusun suara-suara tertentu menjadi sebuah bahasa untuk berkomunikasi. Namun jika sekedar teriakan pertanda bahaya atau lainnya, mereka masih dapat melakukannya.
Sulit dibayangkan betapa hebatnya manusia terus berevolusi dan berkembang menciptakan sebuah alat komunikasi untuk bertukar pikiran bernama bahasa. Bahkan di zaman sekarang, manusia telah berhasil menciptakan berbagai bentuk bahasa yang dapat dimengerti oleh banyak pasang mata. Bahasa berbentuk gambar seperti simbol, bahasa berbentuk rekaman suara, bahasa berbentuk video, bahasa berbentuk kilapan cahaya, bahasa berbentuk mesin dll. Dengan pesatnya perkembangan bahasa saat ini, tidak mengherankan juga tingkat intelegensi manusia ikut meningkat.
Namun masalahnya, tidak semua manusia di dunia ini... Mengerti bahasa yang sama. Dunia ini bukanlah sebuah melting pot yang melebur berbagai perbedaan menjadi satu. Karenanya, masih terdapat tembok pemisah antar setiap manusia. Lalu apa yang akan dilakukan manusia? Belajar dan mencari tahu. Keingintahuan yang besar mendorong hasrat untuk dapat mengerti akan sesuatu. Hasrat itu akan semakin bergejolak hingga ke tahap ingin menguasak hal tersebut. Ini juga merupakan konsep dasar dari pembelajaran bahasa. Kamu tertarik akan suatu bahasa, kemudian ingin tahu lebih dalam seperti apa bahasa tersebut digunakan. Terakhir, kamu akan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat menguasai bahasa tersebut selayaknya penutur asli.