Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Hiperbola Covid-19 yang dikondisikan.

19 Maret 2020   13:00 Diperbarui: 20 Juni 2021   13:28 542 0
Sejenak kita flash back satu sampai dua dekade kebelakang, rentang tahun 2002-2003-2005-2006, 2009 dan 2012. Saat itu yang nama nya media sosial dan media online belum setenar dan semarak seperti sekarang ini. Orang hanya seadanya saja menggunakan nya untuk keperluan jejaring pertemanan. Waktu itu hanya ada Friendster dan Facebook yang populer. Facebook pada waktu itu masih kayak bayi baru belajar tengkurep terlentang, kalah jauh pamor nya dari Friendster yang saat itu memang lagi naik daun. Facebook masih sebatas digunakan khusus untuk jejaring sosial, nyaris bebas dari berita hoax, walaupun tetap diduga ada tapi kasus hoax nya tidak masif, paling intensitas nya kurang dari 1% saja.

WhatsApp? boro-boro sudah lahir, bisa jadi angan-angan pembuat nya saja belum kepikiran dan kesampaian saat itu, hehe. (WhatsApp lahir tahun 2009.), Twitter? Instagram? YouTube? Telegram? dan lain nya? Apalagi itu, jauh dari kata populer di kalangan masyarakat dunia, belum banyak orang yg melirik, Indonesia apalagi. Hehe (YouTube baru menetas tahun 2005-2006, Twitter lahir tahun 2006, Instagram tahun 2010, bahkan Telegram baru-baru ini saja populer). Kalaupun ada yang populer saat itu, paling hanya aplikasi BBM dari Blackberry ( Blackberry messenger ) aplikasi buat chat dan kirim pesan antar sesama pengguna nya, itupun baru ada tahun 2005-2006, dan pemakai nya pun tidak banyak, masih sopan-sopan, dan waktu itu gak suka nyebarin berita-berita hoax, paling banter BBM dipakai buat kirim foto selfi dan foto jalan-jalan, Hehe.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun