Belum lagi, di tahun lalu menyimpan dendam dan amarah tetap diteruskan di tahun berikutnya. Mereka yang terluka hatinya, tersayat pilu relung-relung sanubarinya mungkin tidak mampu melihat kegembiraan yang dilukiskan oleh bunyi terompet ataupun teriakan dan sorak-sorai. Jarang dari mereka ini menyadari kemampuannya untuk bangkit dan berubah.
Dari berbagai sudut dan bidang, termasuk politik dan kehidupan rohani, rasanya Tahun yang baru belumlah baru, jika belum berani mengakhiri dan berusaha memulai. Mengakhiri segala pertikaian, memulai perdamaian, mengakhiri ketidakadilan dan memulai keadilan, mengakhiri .... dan memulai ....
Tentu bukan persoalan mudah. 2009 diakhiri, kita pun mengakhiri yang bisa diakhiri. 2010 dimulai, kita pun memulai yang bisa dimulai. Tidak usah yang muluk-muluk, biarpun sederhana dan kecil perubahan itu sangatlah berarti.
Bangsa Indonesia kaya dan subur, bangsa yang ramah, bangsa yang cinta damai, bangsa yang menerima segala bentuk budaya, bangsa yang berdasarkan Pancasila. Semoga 2010 menyuguhkan kembali kepercayaan diri bangsa mengakhiri sesuatu dan memulai sesuatu.
Renungan singkat ini pun mengawali tulisan-tulisan saya berikutnya.