Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan

Banjir Baduy, Bukti Adanya Eksploitasi Alam oleh Penguasa Lebak?

18 Februari 2022   16:27 Diperbarui: 18 Februari 2022   16:33 238 1
Pada April Tahun 2021 yang lalu, hutan adat yang disakralkan oleh masyarakat suku Baduy di pedalaman Kabupaten Lebak, Banten, dirusak oleh oknum tidak bertanggung jawab akibat adanya aktivitas tambang emas liar (Gurandil).

Wilayah Baduy pada Oktober 2021 mengalami peristiwa kebakaran, tercatat 16 unit rumah warga hangus terbakar dan 45 kepala keluarga (KK) kehilangan tempat tinggal. Selain itu satu unit leuit atau rumah pangan juga hangus terbakar.

Hari kemarin diperbatasan Baduy Luar dan Baduy Dalam terjadi banjir besar. Diketahui banjir merendam pos perbatasan, 4 Huma dan 4 jembatan. Selain banjir, intensitas curah hujan yang tinggi juga menyebabkan longsor di permukiman warga.

BUBARKAN POKDARWIS..!!!

Sejak digembar-gemborkan nya Lebak sebagai destinasi wisata berbasis potensi lokal oleh Pemerintah Lebak dan Pokdarwis mitra pemerintah mengakibatkan rusaknya wilayah Baduy, terlebih wilayah Lebak sudah rusak oleh eksploitasi alam.

Baduy bukan tempat wisata, Baduy adalah wilayah peradaban bagi keseimbangan manusia dan alam. Stop Baduy di eksploitasi atas nama potensi ekonomi dan wisata lokal, biarkan mereka hidup tentram dengan alam.

BUBARKAN..! Pokdarwis jika hanya bisa memasarkan potensi wisata tanpa mampu menjaga dan melestarikan, akhirnya setelah terjadi banjir, mereka tidak bisa apa-apa. Kadang saya berpikir berapa besar retribusi dari adanya wisata Baduy dengan kerusakan yang dihasilkan..????

Pemkab Lebak hanya bisa berpikir dan bertindak serakah tanpa peduli terhadap sebab-akibat, akhirnya Baduy menjadi korban keserakahan dan ketidakpedulian Pemerintah.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun