Pagi itu, embun masih menggantung bagai kristal di ujung-ujung daun. Udara dingin menusuk tulang, namun kehangatan mentari yang mulai mengintip di ufuk timur memberikan harapan akan hari yang baru. Saya berdiri di tepi Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh, menyaksikan pertunjukan alam yang memukau, kabut putih menari-nari di antara pepohonan, perlahan menguap di bawah belaian lembut sang surya. Daun-daun bergerak pelan, dengan suara gemerisik yang lembut ditelinga, suara siamang yang bersahutan dari kejauhan, seperti orkestra yang disuguhkan alam yang membuat bulu kuduk meremang dan hati bergetar.
KEMBALI KE ARTIKEL