Mohon tunggu...
KOMENTAR
Analisis Pilihan

Jalur yang Bagai Tak Ada Harganya di Jakarta

3 Januari 2025   10:48 Diperbarui: 3 Januari 2025   08:55 32 2

Sejak beroperasi pada tahun 2004, Transjakarta telah menjadi salah satu moda transportasi umum bagi masyarakat Jakarta. Untuk meningkatkan performanya, pemerintah telah membangunkan jalur khusus Transjakarta. Namun, kenyataannya, jalur tersebut masih saja dilalui oleh kendaraan yang tidak berhak.

Sebagian pengendara merasa bahwa jalur khusus Transjakarta merampas hak mereka untuk menggunakan jalan, mengurangi luas jalan yang dapat dilalui. Tidak hanya itu, kepadatan kendaraan di Jakarta juga meningkat setiap tahunnya. Mengutip dari detik.com, menurut Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Doni Hermawan, jumlah kendaraan di Jakarta mengalami peningkatan 2 - 3 persen setiap tahunnya. Akibatnya, banyak kendaraan pribadi yang pada akhirnya menggunakan jalur khusus Transjakarta. Hal ini menyebabkan keterlambatan dalam perjalanan bus dan mengganggu kenyamanan penumpang.

Tidak hanya jalur Transjakarta, jalur sepeda juga kerap disalahgunakan. Meskipun dirancang untuk mendukung penggunaan sepeda sebagai alternatif transportasi ramah lingkungan, banyak pengendara pribadi yang melalui dan bahkan parkir di jalur ini. Hal ini menyebabkan jalur sepeda tidak berfungsi sebagaimana mestinya.

Jalur pejalan kaki pun tidak terhindarkan dari nasib serupa. Banyak pengendara pribadi maupun pedagang yang tidak mematuhi aturan dan menggunakan trotoar untuk berkendara dan berdagang. Melansir dari Tempo.co, menurut Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus, 90 persen trotoar di Jakarta digunakan untuk parkir liar hingga berdagang. Hal ini membahayakan pejalan kaki dan mengurangi efektivitas dari infrastruktur yang telah dibangun untuk mereka.

Untuk mengatasi masalah ini, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah lebih tegas. Salah satu solusinya adalah dengan memasang lebih banyak kamera ETLE (Electronic Traffic Law Enforcement) untuk meningkatkan kepatuhan pengendara terhadap peraturan lalu lintas. Razia memang dapat mengatasi masalah ini, tetapi hanya bersifat sementara selama kesadaran masyarakatnya sendiri masih kurang.

Pemerintah juga dapat melakukan pemasangan bollard di jalur tertentu untuk mencegah masuknya kendaraan ke jalur yang salah.
Dari sisi masyarakat, kesadaran akan pentingnya memahami dan menaati peraturan lalu lintas, terutama terkait penggunaan jalur sesuai fungsinya harus ditingkatkan agar semua pengguna jalan dapat merasa aman dan nyaman dalam perjalanannya.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun