Terlebih, kita lebih sering melempar kalimat demi kalimat yang berduri.
Apa yang melupakanku akan diriku? Apa yang membuatku geram akan dirimu?
Hari yang telah lama kita nantikan seketika hilang. Dua bola mata yang saling menatap pun tak kunjung datang. Suara yang selalu dirindukan pun pergi.
Ada apa?
Apa kita tak pernah ingat akan itu semua? Atau kita dilupakan oleh masa-masa yang kelam yang belum mampu kita selesaikan?
Namun, dimanapun dirimu, engkau akan selalu disini bersamaku, selamanya.