Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Sosbud

Sejarah Reog Cemandi

27 Januari 2021   17:58 Diperbarui: 27 Januari 2021   18:04 2660 1
Kesenian Reog Cemandi adalah kesenian tradisional yang ada di desa Cemandi kecamatan Sedati kabupaten Sidoarjo. reog cemandi ini di bawa oleh seorang santri dari Tulungagung yang bernama Abdul Katimin. Abdul Katimin adalah seorang santri yang taat pada kiyainya. Suatu hari Abdul Katimin di suruh mencari 6 buah batang nangka oleh sang kiyai. kemudian 6 buah batang pohon nangka tersebut di lubangi tengahnya saat sudah terlubangi sang kiyai menyuruhnya lagi untuk mencari kulit binatang untuk menutup lubang batang tersebut. Lalu setelah ditutup dengan kulit kemudian penutup tersebut diikat dengan rotan yang sudah dikelabang. Sang kiyai kemudian menyuruhnya mencari 2 batang kayu nangka lagi yang kemudian akan dibuat topeng keduanya dan diberi khodam.
Masjid adalah tempat berkumpulnya masyarakat apabila Belanda datang menyerang. Kenapa masjid karena konon katanya masjid adalah tempat yang dilindungi oleh para wali. Meskipun di bom atau beberapa kali belanda berniat menghancurkan tetap tidak mempan. Suatau hari saat Belanda datang masyarakat Cemandi langsung berkumpul di masjid untuk melindungi diri mereka masing-masing dari serangan Belanda. Saat suasana sudah gencar tiba-tiba datanglah segerombolan orang yang tidak dikenal datang membawa 6 buah batang yang sudah menjadi kendang dan 2 buah batang yang dijadikan topeng. Mereka memainka alat musik tersebut di depan masyarakat dan orang-orang Belanda. Anehnya masyarakat sekitar mendengar tabuhan kendang tersebut seakan membaca kalimat tauhid, sedangkan Belanda melihat orang-orang tersebut seakan dedemit. Karena peristiwa tersebut Belanda tidak lagi mengusik desa Cemandi. Dan kemudian nama Reog Cemandi di sahkan pada tahun 1922 dan resmi menjadi kesenian tradisional desa Cemandi hingga sekarang. Reog Cemandi memiliki generasi pemegang atau penerus yaitu:
1.Dul Katimin

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun