Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

Konsepsikan, Pikirkan dan Lakukan

5 Desember 2014   04:13 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:01 40 0

Assalamualaikum gaes, belajar bareng adalah sebuah cara menumbuhkan pengetahuan yang kuat dalam memori kita, karena bersama kita mengerti dan bersama kita pahami. Okeh, kali ini topic bahasannya adalah tentang pembentukan konsep, logika dan pengambilan keputusan. Dalam kehidupan kita pastilah itu semua berlaku untuk menunjang aktivitas sehari-hari. Proses berfikir merupakan aspek terpenting, karena dalam prose berfikir kita akan membentuk representasi mental baru melalui transformasi informasi oleh interaksi kompleks dari atribusi mental yang mencakup pertimbangan, pengabstrakan, penalaran, penggambaran, pemecahan masalah logis, pembentukan konsep, kreativitas dan kecerdasan. Nah, setelah proses berfikir itulah pembentukan konsep dimulai. Dimaulai kita berasosiasi dari pembelajaran konsep yaitu menguatkan pasangan tepat dari sebuah stimulus dengan respons yang mengidentifikasikannya sebagai sebuah konsep dan non-penguatan (bentuk hukuman) pasangan yang tidak tepat dari sebuah stimulus dengan respons untuk mengidentifikasikannya sebagai konsep. Seperti saat kita memahami bahwa David Beckham merupakan pesepakbola sukses maka kita merespon bahwa David Beckham memiliki kekayaan berlimpah dari kerja keras sebagai pemain sepak bola. Dari sinilah logika dimulai, Aristoteles pun memperkenalkan sistem penalaran atau validasi argument yaitu silogisme. Silogisme memiliki 3 langkah: premis mayor, premis minor dan konklusi. Konklusi diperoleh ketika penalaran silogistik diakui valid jika premis-premisnya akurat dan bentuknya benar. Contohnya, premis mayor menyatakan bahwa semua laki-laki adalah makhluk hidup dan premis minornya menyatakan bahwa David Beckham adalah laki-laki maka dalam konklusinya adalah bahwa David Beckham merupakan makluk hidup. 4 kemungkinan logika deduktif (Johnson-Laird, 1995):

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun