Dalam rangka mendalami makna kebersamaan dan kearifan lokal, Kelompok 168, 169, dan 170 dari Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM), mengikuti kegiatan istighosah bersama masyarakat Desa Talangsuko. Acara ini bertujuan untuk mendekatkan diri dengan masyarakat, memahami tradisi setempat, dan membentuk ikatan emosional yang erat.
Istighosah adalah ritual doa bersama dalam kepercayaan Islam, di mana masyarakat berkumpul untuk memohon pertolongan dan rahmat Allah. Kegiatan ini tidak hanya merupakan bentuk ibadah, tetapi juga ekspresi solidaritas dan persatuan di tengah-tengah masyarakat. Dalam konteks Desa Talangsuko, istighosah menjadi momen yang merangkul seluruh warga dalam suasana keagamaan yang penuh ketulusan.
Ketua Kelompok 169, Muhammad Faisal Fathi, menyatakan, "Partisipasi kami dalam istighosah ini merupakan upaya untuk mengenali lebih dekat budaya dan kehidupan masyarakat Desa Talangsuko. Ini adalah langkah awal kami untuk membangun hubungan yang lebih dalam dan bermakna dengan mereka."
Kegiatan istighosah diawali dengan sambutan hangat dari tokoh-tokoh masyarakat dan pemimpin agama setempat. Masyarakat Desa Talangsuko menyambut para mahasiswa dengan senyuman ramah, menciptakan atmosfer keakraban yang langsung terasa. Setelah itu, seluruh peserta berkumpul di masjid desa untuk melaksanakan doa bersama.
Istighosah diikuti oleh seluruh kelompok KKM, yang aktif berpartisipasi dalam prosesi doa dan dzikir. Keterlibatan mereka bukan hanya sebagai pengamal ibadah, tetapi juga sebagai bentuk dukungan solidaritas kepada masyarakat setempat. Melalui kegiatan ini, mahasiswa menggali makna mendalam tentang nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan gotong-royong yang melekat dalam kehidupan masyarakat Desa Talangsuko.
Manfaat Istighosah: Keberkahan dan Persatuan dalam Tradisi Keagamaan
Istighosah, dalam konteks keagamaan, dianggap sebagai bentuk doa bersama yang memiliki nilai keberkahan dan kekuatan spiritual. Masyarakat yang terlibat dalam istighosah meyakini bahwa doa bersama ini memiliki daya magis yang dapat membawa pertolongan dan rahmat dari Yang Maha Kuasa. Selain itu, istighosah juga menjadi wadah untuk mengekspresikan kesatuan keyakinan dan menciptakan atmosfer saling mendukung di antara jamaah.
Manfaat utama istighosah dalam kehidupan masyarakat adalah menciptakan kebersamaan dan rasa persatuan. Ritual ini menjadi momen di mana semua lapisan masyarakat dapat bersatu tanpa memandang perbedaan status sosial atau ekonomi. Istighosah menciptakan kekuatan kolektif yang dapat menjadi pondasi bagi kerukunan dan harmoni di masyarakat.
Manfaat Istighosah bagi Kelompok KKM: Membentuk Keterikatan Sosial yang Mendalam
Bagi Kelompok KKM, mengikuti istighosah bukan hanya sebagai kewajiban keagamaan, tetapi juga sebagai cara untuk membangun keterikatan sosial yang mendalam dengan masyarakat Desa Talangsuko. Melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan keagamaan setempat, mahasiswa dapat memahami nilai-nilai lokal dan melebur dalam kehidupan masyarakat.
Partisipasi dalam istighosah juga memberikan peluang bagi mahasiswa untuk membangun jaringan sosial yang lebih kuat. Dalam konteks KKM, di mana interaksi sosial dan pemahaman mendalam tentang masyarakat sangat penting, kehadiran dalam acara keagamaan dapat menjadi jalan untuk membentuk hubungan yang bermakna dan bersifat lebih personal.
Dengan menggabungkan kegiatan keagamaan seperti istighosah dalam agenda KKM, kelompok mahasiswa tidak hanya memperoleh pengetahuan akademis tetapi juga menanamkan nilai-nilai sosial dan keagamaan. Ini menciptakan landasan yang kokoh untuk memahami dinamika masyarakat, membangun keterikatan yang bersifat positif, dan secara keseluruhan, mendukung misi holistik KKM untuk berkontribusi pada pembangunan masyarakat secara berkelanjutan.
