Seseorang yang mampu merengkuh hati kecilku yang rapuh
Menenangkan badai luka yang terus menggema di dada
Namun, aku bertanya pada diri sendiri
Mungkinkah hati yang retak masih bisa menemukan sandaran?
Bisakah bayang-bayang menjelma menjadi nyata
Ataukah ia hanya fatamorgana di padang sunyi harapan?
Aku ingin mereka ada
Mendengar tangisku di malam yang kehilangan cahaya
Mengulurkan pelukan saat dunia membeku dalam sepi
Namun entah mengapa
Impian itu terasa jauh
Bagai bintang yang hanya bisa kupandangi dari jendela malam
Indah, tapi tak tersentuh
Mungkin aku hanya menyimpan terlalu banyak luka
Menggenggam angan yang perlahan memudar
Aku menunggu kehangatan yang tak kunjung datang
Layaknya fajar yang enggan menyapa cakrawala
Namun di sudut hati, aku tetap berdoa
Semoga suatu hari seorang Abang hadir dalam hidupku
Bukan untuk memberi dunia
Melainkan sekadar membuatku merasa cukup
Meski aku tak pernah meminta lebih dari sekadar kehadirannya