Mohon tunggu...
KOMENTAR
Kebijakan Pilihan

Banjir Datang, Gunung Sinabung Terlupa?

13 Januari 2014   14:38 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52 88 0
Seharian ini, berita di media surat kabar, media cetak, kebanyakan membahas tentang Banjir Jakarta. Banjir Jakarta adalah ulah manusia yang "bandel", membangun rumah di bantaran sungai, padahal sungai adalah tempat menampung air hujan. Membuang sampah sembarangan ke sungai, dan ke selokan sehingga menyebabkan pembuangan air tidak lancar, yang ada hanya mampet lalu banjir.

Banjir, banjir, banjir, tiap tahun pasti banjir, dua jempol untuk kinerja keras Bapak Jokowi, dan rekan-rekan, namun pak, ya itu tadi, Masyarakat Jakarta belum sadar, dan masih keukuh gak mau dipindahkan (orang-orang yang bangun rumah dekat sungai).

Banjir datang, apakah Gunung Sinabung akan dilupakan?

Gunung Sinabung yang berada di Tanah Karo sudah lama sekali aktif 2013-2014, dan sampai tulisan ini dibuat, Gunung Sinabung masih tetap aktif, jumlah pengungsi bertambah, malah sekarang ditambah sedikit masalah tentang Bupati setempat.. hhmm, kasihan Orang Karo yang sering disebut Kalak Karo, dan beberapa tidak mau disebut Karo sebagai Batak.

Okay, pemberitaan semua media lebih berfokus di Ibukota Negara? tanya kenapa? padahal banjir di Ibukota adalah banjir rutin. sedangkan bencana Sinabung belum ditetapkan sebagai Gunung Sinabung? ooh, sungguh merana jika Banjir Jakarta nanti yang akan ditetapkan sebagai Bencana Nasional, apalagi kalau banjir itu masuk ke "Istana Rakyat" lagi, ups, maksudnya Istana Negara.

Jadi, boleh saja semua media "kejar-kejaran" berita tentang banjir, tanya sana sini, minta sumbangan sana sini. Tapi, tolong sebagai salah satu Orang Karo, jangan lupakan Saudara-saudari kita di Tanah Karo, menurut saya mereka lebih membutuhkan.

Mejuah Juah

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun