Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Di Kritik di Instragram, Bu Ani Yudhoyono Sewot

18 Oktober 2013   21:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:21 1242 0
Sebagai ibu negara yang baik dan banyak orang yang menjadikan ANI YUDHOYONO sebagai contoh seharusnya kata "BODOH" tidak diungkapkan begitu saja kepada @erie_nya melalui akun instragram milik Ibu Ani (@aniyudhoyono) karena mengandung makna negatif dan tentu saja tidak pantas karena mengingat jabatannya sebagai Ibu Negara.

Psikolog Forensik dari Universitas Bina Nusantara (Binus) yaitu Reza Indragiri Amriel menilai, salah satu penyebab Bu Ani melontarkan kata 'bodoh' di instagram karena stres dan penat. Dia menilai, Bu Ani letih karena belakangan suami dan keluarganya banyak diterpa isu dan kritik.

"Stres, batin penat dengar kritik, masalah tak kunjung beres. Belum lagi nama Bunda Putri yang disebut-sebut dekat dengan SBY. Ani nampaknya sedang letih. Gampang impulsif-agresif verbal," kata Reza kepada salah satu media yang pada saat itu mewawancara.

"Media sosial juga punya etika. Kalau tak bisa pegang etika, tak usah bermedia sosial," imbuh reza lagi.

Selain itu Ibu Ani juga telah melanggar pesan suaminya, Presiden SBY. Kenapa? Karena dalam berbagai kesempatan SBY selalu berpesan kepada semua pihak untuk berpolitik dan berkomunikasi secara santun , beradab dan positif.

Ironis memang melihat perilaku Ibu Ani yang seperti itu, karena selama ini dapat dilihat bahwa keluarga SBY adalah keluarga yang sangat hati-hati saat akan mengungkapkan perkataan.

Akun @erie_nya yang dalam profilnya ditulis dimiliki oleh Erie Prasetyo, itu awalnya mengritik SBY dan keluarga yang datang ke Pantai Klayar, Pacitan, dengan menggunakan batik saat kunjungan kerja beberapa waktu lalu. Tak terima dengan komentar tersebut, Bu Ani lantas membalasnya. Bahkan sang Ibu Negara menyebut kata 'bodoh' dalam komentarnya.

"aniyudhoyono @erie_nya Subhanallah, komentar anda yang sangat bodoh. Koq anda tidak berpikir bahwa kami sedang melakukan kunjungan, dan mampir sebentar ke pantai itu, sekalian lewat? Come on, apa tak ada komentar lain yang lebih bisa diterima siapa saja? Baju batik sudah dikenakan dimana2, bukan hanya untuk acara resmi saja, namun juga acara setengah resmi, bahkan santai," tulis Bu Ani dalam instagramnya, 20 jam lalu.

Selang berapa lama, akun @erie_nya membalas komentar Bu Ani. "erie_nya @aniyudhoyono iya Ibu, saya barangkali memang masuk dalam golongan orang Indonesia yang masih bodoh. semoga Ibu berkenan memberi saya pencerahan agar kelak saya bisa pintar seperti Ibu. tapi memang, jika tak ada orang bodoh, mereka yang pintar jadi tak begitu memiliki arti.. *saya ngga cari ngetop. saya cuma kasih komen yang tak memuji. Jika Tuhan saja bisa mengampuni dosa-dosa saya, saya percaya Ibu pun akan memberi maaf kepada saya, kepada salah satu warga negara Indonesia yang masih bodoh.. Doa saya selalu, agar Ibu dan Bapak Presiden sekeluarga terus sehat dan senantiasa mampu untuk membuat negara ini maju dan membuat pintar warga negara yang masih bodoh seperti saya. Maafkan jika komentar2 saya sebelumnya membuat Ibu tidak berkenan."

Maka dari sini kita bisa ambil kesimpulan bahwa dalam berkomunikasi melalui sosial media seperti facebook, twitter, instragram dan bnyak lagi harus menggunakan etika. Dan cukup banyak orang yang menyarankan dan berpendapat bahwa sebaiknya Ibu Ani berhenti menggunakan sosial media jika tidak sanggup menahan emosi dan tidak sanggup mengutamakan etika.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun