Menurut temuan ki Ageng Suryomentaram, dasar bagi seseorang untuk meraih kebahagiaan adalah kaweruh jiwa atau "pengetahuan tentang diri:, yaitu cara kita memahami diri sendiri secara benar, tepat, dan jujur. Ki Ageng Suryomentaram lahir tahun 1892, tetapi secara berpikirnya persis dengan filsuf Barat Jurgen Habermas yang lahir dan muncul belakangan yang juga berpandangan bahwa manusia bisa bahagia jika memahami dirinya sendiri secara tepat, benar, dan jujur atau tulus. Jujur atau tulus ini penting, tetapi banyak orang yang tidak bisa memandang dirinya seperti itu. Tahu dirinya sebenarnya salah, tetapi masih tetap berusaha mencari pembenaran atas kesalahanya. Tahu jika dirinya tidak sukses, tetapi terus mencari justifikasi argumentasi agar dia bisa terlihat benar. Itulah yang namanya tidak jujur.Â
KEMBALI KE ARTIKEL